Liliam tengah menata kamar yang akan ditempatinya. Mulai sekarang dia resmi tinggal serumah dengan Jeyar. Tentunya atas permintaan Jeyar juga. Meski mereka tidak cukup lama kenal, namun Jeyar sudah bisa mempercayai Liliam. Terlebih karena Liliam lebih tahu keluarganya daripada dirinya sendiri.
"Kak Liam aku keluar sebentar, ya!" Pamit Jeyar dengan berteriak menuruni tangga. Ia tak perlu mendengar balasan dari Liam, karena cukup Liam saja yang dengar kalau dia keluar.
Jeyar menaiki skuter listriknya melewati jalan sempit itu. Memang aura mistis langsung terasa ketika Jeyar bolak balik di jalan itu.
"Jadi ini yang buat orang merasa nggak nyaman lewat sini," gumam Jeyar sambil mengangguk. Tidak mengganggu, hanya rasanya saja yang tidak nyaman. Jeyar melirik jam tangannya lalu membenarkan letak topi baretnya. Ia memutuskan untuk ke rumah Biru. Padahal ada banyak tujuan lain kalau dia mau.
__________
Fayra dan Zarra sudah berada di belakang rumah yang mana terdapat rumah pohon dengan berhiaskan lampu tumblr.
"Ra, gue 100% yakin banget ini rumah ada yang nempatin. Karena nggak mungkin hantu bisa buat hiasan lampu sebagus itu." tunjuk Fayra pada rumah pohon yang lampunya berkelip-kelip.
Sedang di depan rumah, Nilo dan Zidan duduk berduaan di teras. Mereka tidak saling bicara namun tak hentinya saling melirik sambil senyum-senyum tidak jelas.
Tiba-tiba terdengar suara letusan di belakang rumah diiringi dengan teriakan.
"MALIIINGG!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is nothing [Completed]
Fiksi RemajaAku.. ingin akhir yang bahagia. copyright© ringjump/votavato 2019 All Right Reserved