✔️27. Rumah Biru

147 16 0
                                    

"Fay.. Lo.." Zidan tidak melanjutkan kalimatnya.

Fayra mengangguk mengerti.
"Ya. Gue sudah tahu saat lo ngungkapin perasaan lo di ruang tangga waktu itu."

"Lo tau?" tanya Zidan sekali lagi.

"Sorry, kalau dalam beberapa hari ini gue rada cuekin lo. Tapi sekarang gue sadar. Sahabat akan terima apapun kondisi lo. Bahkan mau lo gila sekalipun. Kita tetap sahabat." ujar Fayra sembari mengusap pelan tangan Zidan.

"Yakali gue ngurusin dua orang gila." celetuk Zarra.

"Dua?" tanya Zidan dan Fayra.

"Ck, udah, ah. Mending kalian temenin gue ambil buku di perpus, deh. Tadi gue disuruh sama Pak Fuoka."

"OOGAH!" sahut Fayra dan Zidan berbarengan.

_____________

"Jadi lo tinggal di sini?" tanya Jeyar setibanya ia di depan rumah Biru. Rumahnya kecil untuk ditinggali sendirian.

"lo tinggal sendirian?" tanyanya lagi sesaat mereka berada di teras.

"Iya. Cuma gue sendirian disini." sahut Biru sesaat meletakkan dua kaleng soda di lantai karena mereka duduk di lantai teras.

"Orang tua lo?" tanya Jeyar sambil membuka minumannya.

Biru menggeleng. "Gue dari panti."

Everything is nothing [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang