Biru melihat ke sekitar. Tidak ada seorang pun disana kecuali mereka berdua. Mereka sedang berada di area rumah hijau di samping gedung sekolah.
Jeyar mencabut paksa pisau yang nyaris melukainya tadi.
"Ada yang ngincar nyawa lo, Jey." ujar Biru dengan mengamati pisau itu.
"Gue? Emang gue siapa? Ngapain orang ngin--" Jeyar tidak melanjutkan kalimatnya. Matanya membulat ketika, teringat dengan apa yang barusaja mereka obrolkan.
___________
"Fayra!!" teriak Zarra setelah berhasil menemukan Fayra yang melamun di atap.
Fayra hanya melirik sesaat ketika Zarra berdiri di sampingnya.
"Lo suka sama kak Jeyar, ya?" tanya Zarra langsung ketika melihat ke mana arah mata Fayra melihat.
Tampak di bawah sana, di sofa dalam rumah hijau, Biru dan Jeyar tengah asik mengobrol dengan serius. Sesekali Biru menyelipkan anak rambut yang mengganggu wajah Jeyar saat bicara. Meski ia tidak tahu apa yang sedang mereka dibicarakan, namun tampak jelas keduanya memiliki hubungan yang sangat dekat.
"Fay?"
Fayra tidak menyahut. Ia masih diam memandang lurus ke bawah."Kenapa gue punya rasa sama cewek, Ra? Dan kenapa juga rasanya harus sesakit ini?" setitik air mata jatuh di pipi Fayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is nothing [Completed]
Teen FictionAku.. ingin akhir yang bahagia. copyright© ringjump/votavato 2019 All Right Reserved