Jeyar, Biru, Fayra tengah berada di mini arena skate yang ada di belakang rumah. Jeyar memasangkan pelindung tangan dan lutut pada Biru.
"Gue bisa sendiri kali, Jey." protes Biru ketika Jeyar hendak memasangkan helm padanya.
Pergerakan Jeyar terhenti sesaat tangan Biru menyentuh pengait helm yang mana tangan mereka jadi bersentuhan.
Pandangan mereka pun saling bertemu. Cukup lama hingga mereka tidak sadar keberadaan satu orang yang sedang memasang pelindung lutut dan kaki sendirian. Fayra tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada paru-parunya. Rasanya sesak. Seolah oksigen di sekitarnya menipis.
_______
Fayra POV
Aku tidak mengerti dengan perasaan ini. Kenapa rasanya begitu menyakitkan ketika melihatnya begitu dekat dengan orang lain? Apa ia aku iri karena tidak diperlakukan dengan cara yang sama? Tapi masa hanya karena itu rasanya bisa sesakit ini.
Huh!
Waktu Zidan lebih dekat dengan Zarra aku biasa aja tuh. Padahal mereka sahabatku. Tapi kenapa berbeda rasanya melihat kedekatan kak Biru dengan kak Jeyar? Kenapa aku seperti tidak menerimanya? Oh ayolah Fay. Ada apa dengan hati lo?Hhh...
"Fayra!!"
Aku menoleh pada seseorang yang berdiri di bawah balkonku."Nilo?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is nothing [Completed]
Teen FictionAku.. ingin akhir yang bahagia. copyright© ringjump/votavato 2019 All Right Reserved