✔️24. Rooftop

166 22 0
                                    

"Nanti jam istirahat ketemu di rooftop, ya." ujar Jeyar dengan menepuk pelan puncak kepala Fayra sebelum kembali melaju menuju gedung seberang.

Jeyar tidak perlu menunggu persetujuan Fayra karena ia pikir Fayra pasti akan menemuinya.

"Jey!" sapa Biru ketika Jeyar sudah masuk kelas.

"Masha Allah, Jeyar makin tambah cakep aja."
"Artis kita kembali."
"Jeyar kalau debut di Korea pasti bakal terkenal banget visualnya."
"Gue jadi lupa gender kalau lihat dia, astaga."
"Kita minta foto, yuk. Lumayan buat nambah likers sama followers di instagram."

Maka terjadilah fanmeeting dadakan.

Hanya bel tanda masuklah yang dapat membubarkan mereka. Biru hanya memberikan tatapan meminta maafnya yang tidak bisa membantu serta seruan tanpa suara yang mengatakan semangat sembari mengepalkan kedua tangannya untuk Jeyar.

Yah, setidaknya Jeyar lupa dengan lukanya.

________

Istirahat pertama.

Jeyar dan Biru sudah ada di rooftop. Mereka lagi menunggu kedatangan Fayra. Jeyar sengaja mengajak Biru untuk memperkenalkan mereka.

Lima menit menunggu, akhirnya Fayra datang dengan sekotak susu stoberi di tangannya. Ia tidak menyangka akan mendapati Jeyar tidak sendirian, melainkan dengan kakak kelas yang tempo hari pernah dilihatnya itu.

"Kak, ini buat, Kakak." unjuknya pada Jeyar.

"Buat gue nggak ada, nih?" tanya Biru bercanda.

"Eeh.."

"Fay, kenalin ini teman gue namanya Biru. Nah, Biru ini Fayra teman masa kecil gue dulu di sini." ujar Jeyar memperkenalkan mereka berdua.

"Ah, gue ingat. Lo yang waktu itu di kantin lagi galau sama temen-temen lo karena nggak ketemu Jeyar itu, kan?"

"Hah?"

Everything is nothing [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang