Jeyar sedang menikmati kopinya pagi ini. Jam sudah menunjukan pukul 8 lewat 15 menit tapi dia masih di rumah dengan piyama tidur yang masih melekat di badan di bangku panjang di halaman belakang rumah.
"Kenapa kamu masih di rumah?" tanya Liliam ketika mendapatinya tengah santai.
Jeyar hanya mengangguk sembari kembali meneguk kopinya. Liliam duduk menghampiri.
"Ada yang ingin Kakak sampaikan?" tanya Jeyar dengan melirikan matanya sekali.
"Perempuan yang kemarin duduk di sini bersamamu. Dia siapa?" tanya Liam tanpa menoleh.
"Dia Fayra. Teman kecilku dulu. Kenapa?"
"Kamu tahu siapa orang tuanya?"
Jeyar menggeleng dan kembali meneguk kopinya hingga habis.
"Kahar Samudra."
______________
"Kak Biru!" panggil Fayra ketika melihat Biru sedang menyiram bunga di rumah hijau.
Biru yang terpanggilpun menoleh. "Hm? Fayra? Ada apa? Tumben kemari."
"Lihat kak Jeyar nggak, Kak? Kok aku cari daritadi nggak kelihatan?" tanya Fayra sesaat setelah berada dihadapan Biru.
Biru menyipitkan matanya menatap lekat pada wajah Fayra yang terlihat cemas.
"Lo.. suka ya sama Jeyar?" tanya Biru langsung.
"Ha? E-enggak ak-aku c-cum--"
"Ck," sembari menyentuh pundak sebelah kanan Fayra. "santai aja jawabnya. Siapapun juga pasti menyukai Jeyar. Lo lihat sendiri kan fans-nya Jeyar di sekolah ini? Setiap kali dia lewat, ada aja yang ngomongin." Biru menepuk pelan pundak Fayra lalu kembali melanjutkan aktivitas menyiramnya.
"Jadi.."
"Dia di rumah. Dia tahu kalau hari ini bakal ada rapat."
Fayra membulatkan bibirnya lantas mengangguk perlahan.
"Mau ke rumahnya bareng?"
"Ha?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is nothing [Completed]
Teen FictionAku.. ingin akhir yang bahagia. copyright© ringjump/votavato 2019 All Right Reserved