✔️47. Gelap mata

102 9 0
                                    

Biru dan Liliam berhenti disalah satu halaman gedung kosong yang sudah lama berhenti beroperasi sekian tahun.

"Itu mobil mereka." bisik Liliam ketika Biru mengampirinya dengan mengendap.

Dengan perlahan mereka menyusuri area sisi gedung. Tak lupa mereka juga berbekal senjata untuk melindungi diri.

"Jeyar!" pekik Biru tertahan. Hampir saja ia menjerit kalau saja Liliam tidak langsung membekap mulutnya.

"Kita harus tenang. Jangan sampai mengusik mereka," Liliam menunjuk beberapa orang yang berjaga.

Dengan perlahan Liliam melepas kaca jendela yang sudah seperti ahlinya. Biru sempat tertegun mendapati hal itu, namun mencoba untuk tidak peduli lagi lantas turut ikut masuk kedalam sesaat Liliam melompat masuk.

___________

Fayra tidak habis pikir dengan kelakuan ganjil ayahnya. Bagaimana bisa, Kahar terobsesi mengoleksi mayat musuhnya dan organ tubuhnya dibiarkan terpampang nyata dalam wadah tabung yang dipajang berjejer di rak? Parahnya, setiap wadah memiliki nama dari sipemilik organ. Kecuali organ Indira, sepertinya Kahar tidak membedahnya.

"Apa itu keluarga kak Jeyar?" tanya Fayra dengan suaranya yang parau.

Kahar tidak menyahut, namun dari sikap diamnya, Fayra dapat menyimpulkan.

Fayra lalu menatap ketiga mayat dalam tabung itu. Dua mayat masih dalam keadaan utuh, dan satunya seperti sudah lama berada disana.

"Kenapa Ayah ngelakuin ini?" Tanya Fayra dengan suara melemah.

"Ayah melakukan ini semua demi kamu. Perusahaan kita akan bangkrut kalau mereka masih hidup."

Fayra mengusap wajahnya kasar.
"Apa harus memperlakukan mereka seperti ini, Yah? Ini bukan kelakuan manusia, Yah. Ini sudah kayak binatang---"

Plak!
Kahar menampar Fayra untuk pertama kalinya. Ada darah mengalir disudut bibir Fayra.

"Dasar anak kurang ajar! Kamu tidak tahu apa-apa tentang pengorbanan ayah selama ini. Lancang sekali mulut kamu mengatakan ayahmu sendiri binatang." Kahar mendorong tubuh Fayra hingga jatuh tersungkur.

"Ayah tidak pantas hidup!!" teriak Fayra.

Bug! Bag!
Kahar sudah gelap mata dengan menendangi anaknya sendiri tanpa ampun.

Everything is nothing [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang