Perpustakaan adalah tempat dimana sangat sedikit sekali orang yang mau berada di dalamnya. Bahkan nyaris tidak ada sama sekali. Hal itu membuat pasangan Mora dan Nino kembali melakukan aksinya. Mora dan Nino adalah dua cewek yang jum'at kemarin terciduk. Sungguh tebal muka sekali keduanya masih mau masuk sekolah meski berita mereka kini telah menyebar ke seantero sekolah.
Mereka masih belum puas merundung Fayra kemarin. Tentu saja karena Fayra hanya kena siram comberan doang, sisanya mereka lampiaskan kepada si penolong yang ternyata hari ini resmi menjadi adik kelas mereka.
"Sialan!!!" umpat Nino sambil menjatuhkan buku-buku yang ada di rak secara berlebihan. Drama dimulai.
Mora tidak mempedulikan hal itu. Ia sibuk mencari cara untuk merundung Fayra lagi saat pulang sekolah nanti. Fayra harus dibuat semenderita mungkin oleh mereka.
Setelah puas memberantakan rak buku, Nino dan Mora berjalan keluar tanpa mempedulikan keadaan perpus yang sudah jadi kapal pecah karena ulah mereka. Belum sampai mereka ke pintu, suara langkah kaki menghentikan mereka yang sekejap bersembunyi dibalik rak.
Mereka mengintip dibalik celah dan mendapati Fayra sendirian sedang mencari buku novel detective kesukaannya. Kesempatan itu tidak disia-siakan Nino. Ia langsung menarik begitu saja kerah baju Fayra dari belakang. Sontak hal itu membuat garis luka di leher Fayra dan ia merasa agak sedikit tercekik.
Fayra sudah tidak bisa membiarkan ini lagi. Mereka sudah keterlaluan merundungnya. Belum siap Fayra berniat menendang tubuh Mora yang akan menghampirinya dengan tali ijuk ditangan entah dapat darimana, secepat kilat sesuatu menghantam kepala keduanya sampai membuat mereka terjungkal ke lantai. Fayra mendapati dua buku yang sangat tebal tergeletak di lantai.
"Kalau terancam itu lawan! Jangan diam aja! Mau sampai kapan lo mau diinjak sama mereka?!" Fayra mengerutkan alisnya saat mendengar adanya kejanggalan dalam kalimat Jeyar. Soalnya kemarin waktu di jalan sempit Jeyar diam saja tidak melawan. Aneh.
"Sialan!" umpat kedua pasangan itu seraya bangkit menyerang Jeyar secara berutal.
"Ck, sakit jiwa! Buruan lari!" Jeyar menarik tangan Fayra untuk kabur. Mereka pun berhasil lari hingga ke rooftop lalu mengunci pintunya dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is nothing [Completed]
Teen FictionAku.. ingin akhir yang bahagia. copyright© ringjump/votavato 2019 All Right Reserved