"Gue pikir lo anak smp. Nggak tahunya malah berada di sekolah yang sama," ujar Jeyar memulai percakapan. Mereka saat ini sedang duduk di bawah pohon rindang buatan.
Fayra tidak menjawab. Ia terdiam menatap kagum pada pahatan wajah yang duduk di sebelahnya. Bagaimana bisa, wajah yang dulunya bulat mirip bernard bear itu kini berubah menjadi perempuan yang amat sangat cantik sekaligus tampan secara bersamaan. Tapi ada yang masih sama dengan wajah itu, ia masih terlihat seperti bayi.
"Oi! Nama lo siapa?" rupanya dari tadi Jeyar sudah mengajak Fayra bicara untuk menanyakan namanya.
"Ah, na-namaku F-Fayra, Kak?" sahut Fayra agak tergagap.
"Fayra?" ulang Jeyar terlalu pelan. Ia merasa familiar dengan nama itu.
"Gue--"
"Nama kakak Jeyar. Jeyar Nevandria." potong Fayra cepat.
"Kok, lo bisa tahu nama gue?" Jeyar menyipitkan matanya saat melihat langsung ke mata Fayra. Mendapati hal itu membuat Fayra langsung mengalihkan pusat perhatiannya.
"Ya, soalnya i-itu ada tulisannya di dada, Kakak." refleks Jeyar menunduk melihat namanya terpampang nyata. Jeyar punmengangguk mengerti.
Jeyar beranjak menuju pinggir pembatas. Ia berdiri menatap ke bawah.
"Dulu, gue juga pernah sintingnya kayak mereka."
Fayra mengernyitkan dahinya.
"Maksud kakak, kakak..." Fayra tidak melanjutkan ucapannya. Ia ragu.
"Belok?" Fayra mengangguk terpatah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything is nothing [Completed]
JugendliteraturAku.. ingin akhir yang bahagia. copyright© ringjump/votavato 2019 All Right Reserved