4

1.4K 99 1
                                    

"Euuuhh gemes banget gue pen nyakar muka tuh rubah" gemas Jihee sampai di toilet.

Jihee berjalan ke arah wastafel. Membuka keran kemudian mencuci wajahnya. Berharap emosi nya juga ikut luruh.

Setelah mencuci wajahnya. Jihee menopang tubuhnya dengan berpegangan pada sisi wastafel.

Melihat pantulan dirinya di kaca.

"Muka gue masih kacau. Elah, si rubah bikin gue sebel aja" Jihee masih merutuki Hyena di toilet.

.
.
.

Baru aja Jihee pergi ke toilet. Hyena sudah mulai melancarkan aksinya.

"Kak Hoseok kak Jimin. Ga usah deket-deket sama dia kak" mulai Hyena.

Dari awal mulai kuliah Jihee ga pernah ngumbar kalau dia itu sebenernya sepupuan sama Hoseok juga Jimin. Gitu juga sama Hana juga Raebi. Mereka lebih milih diem mengenai hubungan mereka dengan Taehyung juga Jungkook. Beda dengan Jaeyong yang semua orang udah tau kalau dia adik dari manusia kulkas itu.

"Bangsat maksud lo apa ngomong kek gitu?" emosi Hana tersulut.

"Kenapa?" Tanya Jimin santai. Tapi pastinya hatinya sudah mengutuk Hyena.

"Dia cewek ga baik-baik kak" Hyena total mengabaikan pertanyaan Hana dan malah lanjut merendahkan Jihee.

"Anjing, lo nguji kesabaran gue?" Raebi makin emosi.

"Maksudnya?" kini Taehyung yang mulai penasaran.

"Ya gitu kak. Dia tu cewek urakan. Bar-bar. Mulutnya ga bisa di rem. Ngomong nya kasar terus. Di kelas juga berisik terus. Centil" Hyena mengakhirinya dengan tampang jijik.

"Anjing, Jihee ga gitu" bela Raebi.

"Lo kan temennya, ya pasti lah lo belain"

"Lo makin lama makin ngelunjak ya?" geram Hana.

"Lo yang centil, malah Jihee yang lo katain" tambah Raebi.

"Gue bilang itu berdasarkan fakta" Hyena menatap remeh Hana dan Raebi. "Faktanya dia deketin Jaeyong buat bisa ikut ngumpul sama geng abangnya Jaeyong" ujar Hyena membuat Jaeyong geram mendengarnya.

"Gue diem bukan berarti gue ga marah ya Hye" Jaeyong mulai berujar dengan nada rendahnya. Cukup membuat beberapa pasang mata menatap takut pada Jaeyong.

Jaeyong itu terkenal humoris. Humble. Belum pernah marah. Walaupun sering di suruh-suruh ga jelas sama gengnya.

Jadi sekali marah ya gini. Bikin orang ngeri.

"Gue diem karena gue ga mau cari gara-gara sama cewek. Gue diem karena gue ga mau ladenin manusia kayak lo. Gue diem karena Jihee yang nyuruh. Tapi kalo lo udah jelek-jelekin sohib gue begini gue bisa lepas kendali" Jaeyong menatap tajam Hyena yang mulai takut.

"Gue cuma ngomongin fakta"

Suasana meja berubah menakutkan. Para junior beradu mulut tanpa mengindahkan senior yang ada di meja itu.

Mereka kadang tersenyum remeh ketika Hyena mengucapkan hal-hal jelek mengenai Jihee. Bohong kalau misalnya mereka tidak marah mendengar Jihee di jelek-jelekkan.

Pasalnya mereka sudah mengenal Jihee semenjak Jihee ada di bangku sma. Tepatnya ketika mereka mulai berteman dengan Hoseok juga Jimin.

Jadi mereka tidak akan terkecoh dengan ucapan Hyena.

"Gue kira pesenannya udah di anter" Jihee datang memecah aura menyeramkan tadi. "Lah? Muka lo napa Jae?" heran Jihee melihat Jaeyong.

"Apa?!" Jaeyong berujar sedikit berteriak. Masih terbawa suasana emosi tadi.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang