19

1.1K 80 8
                                    

"Biar aku yang bukain ma" ujar Jihee ketika bel rumahnya berbunyi.

Hari ini hari sabtu. Dan sesuai janji. Hari ini Jihee bakal kencan sama Yeonjun.

Jihee berlari semangat menuju pintu rumahnya dengan senyum lebar memperlihatkan deretan giginya.

"YEONㅡjun" Niatnya sih pengen teriak, tapi pas lihat ga ada orang di depan pintu jadi urung deh.

Padahal Jihee sudah bersiap-siap memeluk Yeonjun, tapi ternyata ga ada siapa-siapa.

"Terus tadi yang bunyiin bel siapa?" raut kecewa jelas terpancar dari wajah Jihee. Sampai...

"Surprise" ucap seseorang tepat di depan Jihee.

"BAZEENNNGG KAGET" Jihee auto berteriak kaget.

"HAHAHAHAHAHAHAHA" orang yang tadi mengagetkan Jihee tertawa terbahak-bahak.

"Ayammm~~. Ngagetin tau. Ntar jantungan begimana?" rengek Jihee pada sosok yang sedang membawa boneka besar di depannya.

"Kan surprise bi" Yeonjun yang di ketahui sebagai orang yang tadi mengagetkan Jihee menjawil hidung Jihee gemas. Kebiasaannya. "Nah ini. Boneka lion khusus buat bayi lion" Yeonjun menyerahkan boneka yang dari tadi di bawanya.

"Ishh apaan, bawa sogokan biar gue ga marah" bibirnya mengerucut protes tapi tangannya tetap menerima boneka pemberian Yeonjun. "Karena boneka nya lucu. Gue maafin lo. Hehe" kekehnya lucu diakhir.

"Emang harus maafin" kayaknya Yeonjun ga bosen ngejawil idungnya Jihee. Buktinya tangannya udah di idung Jihee.

"Adek. Tamunya suruh masuk. Jangan kelamaan di pintu" ujar Nyonya Park alias mamanya Jihee.

"Masuk" bukan ajakan. Hanya sekedar ucapan. Karena Jihee menarik antusias tangan Yeonjun masuk ke rumahnya.

"Maa... Paaa. Liat siapa yang dateng" seru Jihee di sepanjang jalan menuju ruang keluarga. Dimana mama dan papa nya tengah duduk bersantai weekend ini.

Keduanya tak ada yang menyahut. Hanya diam menatap tempat dimana seharusnya Jihee datang.

Terlihat Jihee sedang memeluk satu boneka singa besar di tangan kirinya. Dan tangan satu lagi menarik satu pria yang tampan menurut Nyonya Park.

"Kok kayak kenal?" tanya Tuan Park dengan dahi mengkerut.

"Yeonjun kan?" seru Mama Jihee atau Sooah sambil berdiri menyusul Yeonjun yang sedang tersenyum tampan.

"Yeonjun siapa ma?" heran Jindae.

"Ya ampun nak. Udah gede aja kamu" ujar Sooah yang sekarang sedang menelisik Yeonjun dari atas sampai bawah. Abai dengan pertanyaan suami nya sendiri.

"Temen Jihee waktu sma pa. Masa papa lupa sih?" ujar Jihee melihat papanya yang masih berusaha mengingat.

"Itu loh paa, yang aku sering panggil ayam" Jihee mencoba membantu papanya mengingat Yeonjun.

"Oh si ayam" seru Jindae setelah bisa mengingat Yeonjun. "Makin ganteng ya kamu. Kayak om" pedenya.

"Akhirnya om inget juga" ungkap Yeonjun.

"Duduk dulu ayo" ajak Sooah. "Bikinin minuman buat Yeonjun Ji" Jihee mengangguk mantap menjawab suruhan mamanya. Meletakkan bonekanya di dekat Yeonjun setelahnya berlalu ke dapur.

"Kapan balik?" tanya Sooah membuka topik.

"Minggu lalu tante, tapi baru ketemu Jihee dua hari yang lalu. Lost contact" cerita Yeonjun.

"Anak om nangis dua minggu lamanya loh, gara-gara kamu tinggal terus ga kamu hubungin juga" ujaran Jindae membuat Yeonjun merasa bersalah.

"Maaf om. Salah aku yang ceroboh. Baru sampai London udah kecopetan" jelas Yeonjun dengan wajah menyesalnya.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang