Tok. Tok. Tok.
Jihee mengetuk pelan pintu kamar Gitae.
"Bental tanteee. Gitae lagi pake baju. Susaah. Lobang kepalanya ga ketemu" Jihee terkekeh mendengar seruan Gitae dari dalam.
Ia membuka pintu kamar Gitae sambil tersenyum. Lalu melihat apa yang sedang di lakukan si kecil. Benar apa yang di katakan Gitae tadi, dia sedang kesusahan dengan bajunya.
Jihee mendekat dalam diam. Sesampainya di depan Gitae, Jihee membantu bocah nya menemukan bagian leher bajunya.
"Makasih tanㅡte..." Gitae terdiam ketika melihat siapa yang baru saja membantunya.
"Anak Bunda udah gede ya.. Bisa mandi sendiri" puji Jihee. Dia tersenyum lebar sambil menatap Gitae.
Si bocah masih terdiam menatap orang yang biasa ia panggil Bunda.
"Bunda ga di peluk nih? Padahal Bunda kangen banget sama Gitae"
"HUWAAAAAAAAAA!" tangis Gitae pecah begitu saja ketika Jihee berkata bahwa ia merindukan Gitae. "BUNDAAAAAAAA" Gitae mengangkat kedua lengannya kedepan. Berjalan selangkah untuk kemudian memeluk Bunda nya.
"BUNDAAAAAAAAA" masih saja memanggil Bundanya.
"Maaf ya sayang. Maafin Bunda" ucap Jihee. Kemaren dia terlalu egois pada si kecil. Lebih memikirkan perasaannya ketimbang perasaan si kecil.
"GITAE SAYANG BUNDAAAA. BUNDA JANGAN PELGI LAGI"
"Nggak, Bunda ga pergi lagi"
.
Jihee membiarkan Gitae menangis sambil memeluknya beberapa saat. Ketika dirasa tangis Gitae sudah melemah, Jihee mulai menghibur Gitae.
"Udah ya nangis nya" tukas Jihee. "Masa abis mandi nangis sih" tambahnya.
"Baju hiks Gitae, bagus kan hiks Bunda?" Gitae malah memamerkan baju nya.
"Bagus dong. Liat deh, Gitae jadi ganteng begini" Jihee merapikan baju yang di pakai Gitae. "Bunda keinget Gitae pas liburan, makanya Bunda beliin buat Gitae. Gitae suka?"
"Suka! Suka banget" jawabnya antusias.
Jihee tersenyum simpul. Tangannya di angkat mengelus pipi si jagoan. "Anak Bunda kok kurus sih?" bukannya terlalu kurus. Hanya saja, pipi Gitae tidak segembil biasanya. "Gitae ga makan ya?"
"Gitae makan sedikit. Ga selela" jawabnya lesu.
"Gitae udah sarapan sayang?"
"Belum"
"Mau sarapan sama Bunda? Bunda suapin"
"Mau!"
"Ayok keluar jagoan!" ajak Jihee yang sudah berdiri.
"Ayooo!" Gitae menggapai tangan Jihee yang terulur ke arahnya. Bergandengan tangan keluar kamar. Lupa dengan rasa sedihnya. Karena sang Bunda sudah ada di dekatnya sekarang.
"Bunda kesini sama siapa?"
"Sama Om Jae. Sama Tante Hana juga"
"Ada Om Jae? Gitae mau di ajalin main mobil lagi"
"Boleh. Abis makan ya sayang"
"Siap Bunda"
ㅡ
Gitae keluar kamar dengan senyum lebarnya. Matanya sudah menunjukkan binar lagi. Berbeda dengan beberapa saat yang lalu.
"Om Jae!" Gitae memanggil Jaeyong girang. Dia menarik tangan Bunda nya agar cepat-cepat menuju ruang tengah. "Ajalin Gitae main mobil lagi" pintanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/206696937-288-k739827.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNDA
Fanfiction[END] 👶 "OH MYYYYYYYY" "YA TUHANN BENERAN ANAK TAEHYUNG" "GILA AJA ANJIR LO UDAH PUNYA ANAK TAE?" "CEWEK MANA YANG LO HAMILIN?" Yahh gimana dong? Presiden Mahasiswa kita udah punya anak. Namun siapa bundanya?? ⚠⚠WARNING!!⚠⚠ K-Popers Area. First...