40

986 87 4
                                    

Ga terasa, sekarang udah masuk weekend. Tiga hari belakangan ini, Jihee lagi di landa rindu. Dia jarang ketemu sama si pujaan hatinya di kampus.

Jimin sama Jungkook juga keliatan cuma berdua aja. Katanya sih, Taehyung lagi ribet sama event hari minggu ini.

Divisi yang mengajukan event ini kebanyakan salah pilih panitia. Bahkan pas rapat terakhir, Taehyung marah besar. Karena Badan pengawas harian yang bertugas saling menyalahkan satu sama lain. Dan terbongkarlah, kalau panitia yang terpilih sudah di rencanakan sebelumnya. Dengan kata lain, open rekruitmen kemarin hanya sebatas formalitas. Ada proses suap menyuap.

Menurut Taehyung semuanya ga becus. Mulai dari proposal yang ga rapi. Pengeluaran biaya yang banyak. Panitia yang ga kompak. Bahkan ada yang main suruh panitia lain, dan dia santai tiduran.

Kalau cerita ini sampai ke telinga orang yang bukan panitia. Taehyung akan sangat malu. Karena dirinya yang kurang memahami si ketua panitia. Semuanya jadi berantakan seperti ini.

Sekarang ini jumat malam. Mbok Shin udah pulang ke rumahnya tadi sore. Gitae juga udah tidur dari jam delapan tadi. Jihee yang nidurin. Dan satu film pun sudah selesai di tonton oleh Raebi, Hana dan juga Jihee.

Sekarang jam udah nunjukin pukul sebelas malam.

Jihee beranjak turun. Mau ambil air minum. Gelasnya udah kosong.

Sewaktu berjalan di tangga. Jihee bisa mendengar kalau pintu utama rumah Kim terbuka. Dan beberapa detik setelahnya kembali tertutup.

Jihee setia memperhatikan siapa yang masuk dari ujung tangga. Dan nampaklah Taehyung yang datang dengan muka di tundukan. Rambutnya di usak kasar. Terdengar juga decakan lelah dari mulutnya.

"Baru pulang kak?"

Taehyung tersentak kaget. Dia langsung berhenti berjalan. Matanya langsung melirik sumber suara.

Lurus di depan sana, ada Jihee yang sedang memperhatikannya sembari membawa gelas kosong.

"Jihee?" kepalanya baru saja memutar memori beberapa hari yang lalu. "Kalian jadi nginep ya?"

"Jadi Kak"

"Oh oke"

Jihee menelengkan kepalanya menghadap Taehyung. Mencari sesuatu yang sebenarnya sudah sangat jelas. "Capek ya kak?" tanya Jihee. Hangat terdengar oleh Taehyung. Mengundang senyum teduh Taehyung untuk muncul.

Taehyung tidak menjawab. Dia berjalan mendekat ke arah Jihee. Masih dengan senyum teduhnya.

Jihee sebenernya udah was-was pas Taehyung mendekat. Dia harus jaga jarak dengan Taehyung demi kesehatan jantungnya.

Namun, senyum teduh Taehyung seperti menghipnotisnya agar tetap berdiri menunggu apa yang akan di lakukan oleh Taehyung.

Tangan Taehyung terulur menggapai tangan Jihee. Setelah itu di tariklah sang gadis menuju sofa.

Dia dudukan Jihee di salah satu sofa. Kemudian, dia sendiri mengambil posisi duduk miring menghadap Jihee.

Kepalanya langsung di letakkan di pundak sempit milik Jihee. Mencari nyaman dan hangat yang dia butuhkan. Menutup mata untuk beristirahat sejenak.

"Begini sebentar" pinta Taehyung dengan suara deep nya yang lemah.

"Tapi Kak..."

"Please"

Ya udah, Jihee bisa apa lagi selain pasrah.

'Semoga Kak Tae ga denger suara jantung gue'

Taehyung sedikit bergerak memperbaiki posisi duduknya yang kurang nyaman. Tangannya juga digerakkan memperbaiki genggaman tangannya pada Jihee.

Iya, sejak tadi tangan Jihee ga di lepasin. Malah makin di genggam.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang