41

1K 75 0
                                    

Gitae bangun lebih awal ketika jam masih menunjukkan pukul enam lewat dua puluh lima. Menolehkan pandangannya menuju perut. Karena merasakan sedikit beban disana.

Dan yang di dapatinya adalah tangan sang Bunda yang setia memeluk perutnya.

Dia langsung tersenyum lebar. Seneng banget akhirnya tidur di temenin Bunda nya lagi.

Gitae memiringkan posisi tidurnya.

Bunda nya sangat cantik. Apalagi sedang tertidur seperti ini.

Tengah asik mengagumi Bunda nya, Gitae di kejutan dengan pintu kamar yang terbuka. Dan nampaklah kepala si ayah yang muncul sedikit di sana.

"Jagoanㅡ"

"Ssttt. Ayah diem" ujar Gitae sambil berbisik.

Dan Taehyung baru sadar kalau Gitae ga sendirian di kamarnya. Ada putri tidur yang masih terlelap disana.

"Sstt. Maaf ya" sesal Taehyung karena terlalu keras bersuara.

Taehyung berjalan hati-hati menuju ranjang Gitae. Tangannya langsung mendarat di kepala si anak. Mengelus hangat. Kemudian dicium singkat. Kebiasaan pagi.

"Gitae lapal" ujar Gitae masih berbisik.

"Laper? Mau bikin sarapan bareng Ayah?" tawar Taehyung. Dan Gitae mengangguk antusias.

"Bikinin salapan buat Bunda juga ya yah" pintanya.

"Oke. Ayok ke dapur"

.
.

Tadi malam, Jihee emang sengaja pindah menuju kamar Gitae. Ntah kenapa, tapi dia ingin.

Ketika terbangun malam tadi, dia berfikir sejenak. Ada kilasan memori yang dia ingat. Dia dan Taehyung di ruang tengah.

"Itu mimpi atau bukan?" monolognya. Baru setelah itu beranjak menuju kamar si kecil.

Dan pagi ini dia terbangun dengan sosok kecil yang telah menghilang dari sisinya. Kepalanya menoleh cepat menuju jam kecil di atas nakas. Masih pukul enam lewat tiga puluh dua.

Setelah mengumpulkan kesadarannya. Jihee pergi beranjak menuju kamar mandi Gitae. Sekedar mencuci wajah, baru kemudian mencari si bocah.

Kaki nya baru hendak melangkah menuju ruang tengah ketika telah selesai dengan urusan kamar mandi. Namun urung ketika mendengar suara ribut dari arah dapur.

"Ayah telul nya item"

Jihee langsung bergegas menuju dapur.

"Kak ngapain?" tanya Jihee ketika telah sampai di dapur.

"Bunda!" seru Gitae riang. Dia di dudukan oleh Taehyung di meja dapur.

"Pagi Jihee" sapa Taehyung. Mengabaikan telur gosong nya sebentar.

Jihee langsung mendekat. Tangannya cekatan mematikan api kompor.

"Astaga. Ini telur?" ujar Jihee ga percaya. Udah item banget.

"Hehe. Lengket. Ga bisa di balik" jawab Taehyung cengengesan.

"Kakak mau sarapan? Kok ga bangunin gue?"

"Tidur lo nyenyak banget. Males ganggu"

"Ga papa kali kak. Sana minggir. Biar gue yang bikin sarapan" titah Jihee. Tapi sayangnya Taehyung ga setuju.

"Nggak. Kita mau bantu. Ya kan jagoan?" Taehyung meminta dukungan pada anaknya.

"Iya. Mau bantu Bunda"

"Kak Tae bisa apa?"

"Eum apa ya?" dia bingung sendiri. Soalnya dia juga jarang nempuh yang namanya dapur.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang