38

898 81 3
                                    

Kim Taehyung lagi di sidang empat abangnya.

"Jadi, lo suka sama adek gue?" Tanya Hoseok lagi, memastikan kalau dia ga salah denger.

"Iya bang. Maaf kalo gue lancang"

Hoseok terdiam setelah mendapat jawaban dari Taehyung. Melirik ke arah Jimin, yang lantas mendapat endikan bahu.

"Sejak kapan?" tanya Seokjin penasaran. Dia jelas ikut kaget.

"Kurang lebih empat tahun lalu"

Jawaban Taehyung lagi-lagi membuat yang lain terkejut. Itu cukup lama.

"Tapi... Kapan?" lagi. Tapi pertanyaan ini keluar dari Hoseok. Masi ga percaya sama apa yang dia denger.

"Pertama kali gue ke rumah Jimin"

Flashback On.

"Anggap aja rumah sendiri Tae. Senyaman lo aja"

Memasuki kediaman Park. Jimin membawa Taehyung menuju ruang tengah. Tempat biasa dia dan yang lain berkumpul.

Keduanya memang bisa dibilang baru akrab. Sekitar tiga minggu yang lalu. Dan ini pertama kalinya Taehyung menempuh rumah Jimin.

Awal pertemanan yang rumit menurut Jimin. Pasalnya, Taehyung adalah mahasiswa pindahan. Baru pindah ketika mereka ada di tingkat satu dan di semester dua.

Alasannya pindah, karena ada masalah di rumahnya. Dan Jimin cukup terkejut dengan masalah yang di hadapi Taehyung ketika lima hari yang lalu mengunjungi kediaman keluarga Kim.

Jimin tidak bertanya lebih jauh mengenai masalah yang di hadapi Taehyung. Mungkin belum saatnya. Sadar diri, mereka baru dekat dan belum berhak tau masalah masing-masing.

Taehyung masih murung. Ntahlah. Apa kepribadiannya memang seperti ini atau memang karena masalah yang sedang di hadapi. Yang jelas, Jimin bisa menghitung dengan jarinya berapa kali Taehyung mengulas senyum padanya.

"Gue ke kamar dulu. Ntar kalo yang lain datang, bukain pintu ya Tae" ujar Jimin sembari berjalan ke kamarnya.

Taehyung lantas menyenderkan dirinya ke sofa. Tangannya memijit pangkal hidung, menghilangkan denyut ngilu yang menerpa kepalanya.

Dia masih dalam suasana bersedih. Dalam waktu satu Bulan ini dia sudah dua kali di tinggalkan. Dengan pelaku yang sama. Yaitu orang-orang yang dicintainya.

.

Selesai dari acara ganti baju nya, Jimin kembali lagi ke ruang tengah. Dengan teman-temannya yang sudah datang.

"Hoseok katanya mau jemput adek lo dulu" ujar Namjoon ketika melihat Jimin datang bergabung.

"Oh iya, gue lupa" menampar jidatnya atas keteledoran sendiri. Jarak sekolah Jihee dengan rumahnya lumayan jauh. Jadi, kalau naik bus butuh waktu lama. Apa lagi jalan dari halte ke rumahnya.

"Jihee nginep disini?" Seokjin ikut bertanya.

"Iya, udah dua hari ini. Orang tua nya lagi ada urusan ke luar negeri selama delapan hari. Makanya di titip sini" jelas Jimin.

"Pantes gue liat banyak es krim sama cokelat di kulkas lo" Jungkook dengan sopannya udah mendahului si tuan rumah mengambil minuman.

"Udah ke dapur aja lo?"

"Haus" ujarnya santai.

"Jihee siapa?" satu-satunya yang belum tau Jimin punya adek sepupu. Taehyung.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang