69

952 79 15
                                    

"Kak.." panggil Jihee. "Bunda Gitae orang nya kayak gimana kalo boleh tau?"

Mereka lagi piknik. Ide nya Taehyung. Karena dua minggu terakhir Taehyung sama Jihee sibuk ujian tengah semester. Mereka jadi kurang waktu buat main bertiga sama Gitae.

Makanya sekarang mereka piknik. Buat ngehibur Gitae.

"Hmmm... Gimana ya..." Taehyung meluruskan kakinya. Duduk beralaskan tikar di atas rumput tempat biasanya orang-orang piknik.

Dia dan Jihee merentangkan tikar di bawah pohon yang lumayan rindang. Setidaknya mereka tidak terlalu di bakar cahaya matahari.

"Kak Sarang itu baik" ucap Taehyung memulai ceritanya. Dia menatap Gitae yang tengah bermain dengan anak-anak lain.

Sedangkan Jihee menatap Taehyung yang bercerita di samping nya.

"Kak Sarang itu temen main Bang Hansung dari Junior High School. Gue sering di ajak mereka main ke taman. Mereka bikin tugas, gue main sama yang lain disana.

Dia anggun, lembut, dan hangat di waktu bersamaan. Makanya gue lebih suka manja-manja sama dia dari pada sama Bang Hansung. Gue sempet bilang sama Mama supaya ganti Bang Hansung sama Kak Sarang aja" Taehyung sedikit terkekeh ketika bercerita. Mungkin teringat bagaimana menjengkelkannya dia dulu.

"Bang Hansung sering kesel gara-gara itu. Kak Sarang lebih manjain gue dari pada milih main sama Bang Hansung.

Kak Sarang ga akan nolak kalo gue ajak main. Dia bakal bela gue kalo lagi marahan sama Bang Hansung. Dan bakal meluk gue kalo lagi nangis. Ntah karena jatoh atau cuma cari perhatian aja.

Gue seneng banget pas Bang Hansung bilang dia udah ngelamar Kak Sarang. Akhirnya dia jadi Kakak gue. Papa, Mama juga seneng. Kak Sarang itu wanita baik. Jadi, mereka ga ada alasan buat nolak Kak Sarang.

Pas Bang Hansung sama Kak Sarang meninggal, orang di rumah langsung kesepian. Ga ada lagi senyum hangat yang biasanya kami liat. Ga ada lagi Bang Hansung yang sering cemberut karena gue rebut istrinya.

Semuanya sayang Kak Sarang, semuanya rindu Kak Sarang" jelas Taehyung.

Taehyung kembali bersila di posisinya. Ia juga duduk menghadap Jihee. Tangannya menjalar menuju pipi Jihee. Mengelus nya sangat lembut dan hati-hati.

"Lo memang mirip Kak Sarang. Tapi yang mirip itu wajah, bukan mata ataupun karakter lo. Mata lo jelas banget beda sama mata Kak Sarang. Kak Sarang punya mata sipit. Ga belo kayak punya lo"

"Itu pujian atau hinaan?"

"Pujian kok tenang aja" balas Taehyung sambil terkekeh.

"Kak, gue beda jauh sama Kak Sarang. Gue ga yakin bisa..."

"Sssttttt" Taehyung menyela ucapan Jihee. "Gue tau kalian beda. Beda 180 derajat. Yang sama cuma kehangatan yang kalian bawa. Semenjak lo datang, Gitae makin ceria. Rumah makin hidup. Semuanya bersyukur karena kedatengan lo.

Lo ga harus jadi Kak Sarang buat jadi Bunda Gitae. Cukup jadi diri lo sendiri. Diri lo yang bikin Gitae nyaman. Dan diri lo yang bikin gue jatuh cinta. Itu cukup"

Jihee termangu di tempat mendengar ucapan Taehyung. Elusan lembut di pipi nya dan tatapan yang penuh puja dari Taehyung membuat dia terasa terbang.

Matanya melirik secara bergantian bola mata milik Taehyung. Dan secara perlahan ia tersenyum manis pada si pria.

"Gue harus ngucapin banyak terima kasih buat Yeonjun" ucap Jihee kemudian.

"Kenapa bawa-bawa Yeonjun?" Taehyung mulai merespon tidak suka atas ucapan Jihee.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang