72

1.1K 78 2
                                    

"Gitae ga papa di sana sayang?" tanya Jihee.

"Ga papa Bunda, Gitae banyak temen disini" balas Gitae dari seberang sana. Mereka lagi telfonan.

"Ya udah, hati-hati ya. Nurut sama Om Yeonjun sama Tante Raebi ya sayang"

"Siap Bunda. Selamat malam"

"Selamat malam jagoan"

Jihee memutus sambungan telfon keduanya.

"Gitae di bawa kemana?"

"Tempat Grandma nya Yeonjun. Kebetulan ada acara disana. Makanya Yeonjun bawa Raebi buat di kenalin sama keluarga besar nya. Katanya, Gitae ada banyak temen di sana"

"Ga papa, Gitae udah gede. Dia pasti ngerti harus gimana kalo jauh dari kamu. Lagian besok juga weekend. Sekolah Gitae libur. Sekalian Gitae liburan disana"

Jihee mengangguk mengerti.

Dia juga faham kalo Gitae suka keramaian. Ntah memang turunan dari Ayah kandungnya atau ketularan dari Taehyung. Yang pasti dia cukup humble untuk anak sekecil itu.

"Udah, jangan fikirin Gitae. Waktunya tidur"

Taehyung membawa Jihee berbaring di atas kasur. Kemudian menyelimuti si kesayangan.

Ia sendiri pergi mematikan lampu dulu. Dan hanya menyisakan cahaya remang dari lampu tidur di atas nakas.

"Masa buka baju lagi Kak. Masuk angin baru tau rasa"

"Gerah" jawab Taehyung. Dia tetap saja membuka bajunya. Tertidur dengan keadaan shirtless.

"Kalo besok pagi masuk angin jangan salahin Aku ya"

"Ga akan. Udah ayo tidur"

Taehyung kembali memeluk Jihee. Menutup matanya lalu menciumi rambut Jihee.

"Sweet night, winter bear" ucap Taehyung ketika Jihee sudah lebih dulu menggapai mimpi.

.
.
.

"Uwekkk... Uweekkkk"

Jihee terbangun ketika mendengar suara orang mual. Dia langsung duduk ketika melihat tak ada Taehyung di sampingnya.

"Uwekk..."

Jihee bergegas menuju kamar mandi ketika suara orang mual terdengar lagi.

"Kakak kenapa?" tanya Jihee. Ia panik ketika melihat Taehyung berusaha memuntahkan sesuatu.

"Mu...al" balas Taehyung lemah. "Tapi, ga ada yang keluar... Wuekk"

"Pasti masuk angin. Kakak sih keras kepala, tidur ga pake baju" Jihee menggerutu sambil membantu menepuk pelan bagian bawah leher Taehyung.

"Wuekk..."

"Mual banget Kak?"

Taehyung mengangguk.

Jihee jadi ga tega ngeliat Taehyung pucet gini.

Taehyung membuka keran wastafel di depannya. Berkumur beberapa kali ketika mual nya sudah mulai hilang.

"Udah Kak?"

Taehyung cuma bisa mengangguk.

"Sini aku bantu jalan"

Taehyung menurut saja. Tapi dia tak bergantung keseluruhan pada Jihee. Dia tau diri, tubuhnya lebih besar dari Jihee. Mana sanggup istrinya membopong dirinya.

"Pake bajunya" Jihee membantu Taehyung memakai baju. "Baring dulu, biar aku bikin teh anget di bawah"

Jihee meninggalkan Taehyung yang sudah ia selimuti.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang