55

823 85 10
                                    

Taehyung, Gitae dan Sekyung sedang makan siang di salah satu restoran. Pilihan Sekyung. Mereka sudah hampir selesai dengan makan siang masing-masing.

Sekyung sangat perhatian pada Gitae. Dia mengurus Gitae dengan baik.

Semenjak awal di bangunkan untuk pergi jalan-jalan. Gitae menurut saja tanpa berniat menolak.

Mungkin karena Sekyung bersikap baik padanya, makanya Gitae menurut.

Tapi, sepanjang menghabiskan waktu seharian ini, Gitae lebih banyak diam. Ia hanya menjawab jika ditanya, bahkan terkadang jawabannya hanya berupa anggukan atau gelengan.

Tak seperti saat bersama Sekyung, Gitae akan lebih aktif jika bersama Jihee. Dia akan menanyakan setiap hal yang ia lihat. Bahkan ia yang menentukan kemana destinasi selanjutnya.

"Gitae disini dulu ya sama tante Sekyung. Ayah mau ke kasir dulu bayar makanannya" ucap Taehyung pada Gitae. "Aku titip Gitae bentar" sekarang ia berucap pada Sekyung.

"Sipp" balas Sekyung.




















"Oh, maaf mas. Saya ga sengaja"

Seseorang tak sengaja menabrak Taehyung yang sedang mengeluarkan sebuah kartu dari dompetnya. Mengakibatkan dompet juga kartu yang telah ia pegang jatuh.

Keduanya sama-sama berjongkok mengambil barang yang berserakan.

"Ga papa mas" balas Taehyung setelah berdiri kembali.

"Sekali lagi maaf ya mas. Saya sedang buru-buru. Ini punya mas" orang yang menabrak Taehyung tadi menyerahkan satu kertas putih yang  terjatuh dari dompet Taehyung.

"Terima kasih mas" balas Taehyung karena sudah di bantu.

"Ini mbak" Taehyung menyerahkan kartu nya untuk membayar makanan pada mbak penjaga kasir.

Selagi menunggu proses pembayaran, Taehyung memasukan beberapa barang yang tadi sempat bercecer. Beberapa lembar struk pembayaran dan satu kertas putih yang tadi di berikan si penabrak.

Tunggu.

Itu bukan kertas putih.

Setelah di balikkan, itu adalah sebuah foto.

Foto Taehyung dan Jihee kencan beberapa waktu lalu.

Taehyung langsung membeku sembari mematut foto di tangannya.

Dadanya ikut berdesir sakit. Baru tersadar satu hal.

Seperti mesin yang sudah lama tak terpakai. Foto yang berada di tangannya bagaikan oli yang mempermudah kerja mesin lama tersebut.

Setelah otaknya sudah ringan di bawa berfikir. Taehyung baru sadar satu hal.

Ketika pagi tadi bangum dengan rasa rindu yang sangat dalam. Ternyata itu semua untuk Jihee.

Bukan untuk Sekyung.

Dirinya salah memahami rasa rindu tersebut hanya karena Sekyung adalah orang lama yang kembali datang. Taehyung fikir dia merindukan Sekyung karena sudah lama tidak bertemu.

Padahal tidak. Sebenarnya Taehyung merindukan Jihee karena hanya melakukan sedikit interaksi dan tak banyak mengobrol di hari sebelumnya.

Tak perlu lama-lama tersesat dalam masa lalunya.

Karena Jihee membawa lentera terang untuk menunjukkan jalan keluar dari masa lalu yang bisa di bilang menyakitkan.

"Mas... Mas... Ini kartunya"

"Ah iya mbak. Terima kasih"

"Silahkan kembali lagi ke restoran kami"

.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang