66

913 79 17
                                    

"Pa, Ma, udah mau tidur?" Taehyung baru aja selesai menidurkan Gitae.

Dia kembali ke ruang tengah untuk membicarakan sesuatu dengan kedua orang tuanya.

"Belum, kenapa sayang?" tanya Chaeryong. Dia tau sekali kalau anaknya ingin membicarakan sesuatu.

"Mau minta uang lebih kan kamu?!" tuduh Hankyeol.

"Aduh Mas, anaknya belum ngomong udah mau nyari masalah aja" sergah Chaeryong.

"Tau nih Papa, Aku bawa kabar bagus tau buat Papa" balas Taehyung.

"Apa coba apa? Kalo emang kabar nya bagus banget, Papa kasih kamu uang seratus juta" ucap Hankyeol dengan nada songong.

"Bener nih ya. Mama saksinya ya. Janji"

"Iya janji. Apa coba beritanya. Papa mau denger"

"Hadeh" Chaeryong menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah dua bapak dan anak di depannya.

"Aku udah jadian sama Jihee"

"APAA?!" Hankyeol dan Chaeryong sama-sama terkejut mendengar ucapan Taehyung.

"Kamu ga boongin Papa demi seratus juta kan Tae?"

"Buat apa juga Pa..."

"Beneran jadian Tae?"

"Bener Ma..."

Hankyeol yang tadi memasang mimik tak percaya, mulai mengubahnya menjadi serius.

"Nggak karena Papa desak kamu buat jadiin Jihee mantu Papa kan?"

"Ngga Pa, Aku tulus sama Jihee"

"Sekyung gimana sayang?" tanya Chaeryong.

"Dia udah tau kok kalau Aku suka sama Jihee, Ma. Jadi, Mama ga usah segan lagi sama Sekyung"

"Mama seneng dengernya. Tapi, sejak kapan kamu deket sama Jihee?"

"Sejak Papa pergi dinas ke luar negeri terus ngajak Mama. Makasih ya Pa, udah bantu buka jalan buat aku"

"Sama-sama. Bukan masalah besar kok" Hankyeol kembali dengan wajah songongnya. Merasa berjasa telah membuka jalan untuk anaknya.

"Oh iya, Jihee sering main ke sini kan ya waktu itu?"

"Iya Ma, tiap hari"

"Beruntung kamu dapet Jihee. Papa doain langgeng" pesan Hankyeol.

"Jagain. Jangan di sakitin. Mama inget Raebi pernah bilang kalo Jihee belum pernah punya pacar. Kamu yang pertama, jangan ninggalin kenangan buruk buat Jihee. Kalo bisa, kamu juga jadi yang terakhir buat dia. Ngerti?"

"Iya Ma. Aku ngerti. Tapi Pa..."

"Apa?"

"Papa ga beneran mau aku nikah pas aku selesai wisuda kan?"

"Kenapa? Kamu ga mau?"

"Bukannya ga mau Pa, Aku belum siap. Oke, nanti pas udah lulus aku bisa langsung kerja di perusahaan Papa. Tapi tentu ga langsung gantiin posisi Papa.

Papa tau sendiri, aku ga tau apapun tentang bisnis. Aku cuma tau musik. Aku mau belajar dari bawah. Dan kalau bisa, nanti Aku mau jadi karyawan biasa aja di perusahaan Papa.

Papa ga usah bantu aku nanti, Aku mau naik sendiri. Mau gapai sukses aku sendiri. Baru nanti Aku siap buat lamar Jihee. Soalnya, Aku udah punya sesuatu buat di pamerin sama Papa nya Jihee. Supaya Papa nya yakin nyerahin anaknya buat aku jagain seterusnya"

Hankyeol tersenyum bangga mendengar penjelasan anaknya. Dia paham hampir semua yang di katakan anaknya. Karena dia juga pernah ada di posisi anaknya sebelum ini.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang