14

1.3K 93 4
                                    

"Om, tante, aku pamit ya"

"Hati-hati jihee" seru tante kim.

"Kalo kesini, masakin lagi ya. Masakan kamu enak" ujar om kim.

"Iya om, tante pasti" setelahnya Jihee melirik sekilas ke arah taehyung yang sedang berdiri di ambang pintu kamar Gitae. Walaupun berjarak cukup jauh, Jihee bisa melihat kalau tatapan Taehyung menyendu ke arahnya. Seperti tadi ketika pertama kali Taehyung sadar, jika wajahnya mirip dengan wajah Bunda kandung Gitae.

Jihee tersenyum ke arah Taehyung. Masih mencoba bersikap seperti biasa. Namun siapa tahu, hatinya sedang porak poranda saat ini.

Jihee membungkuk sekali lagi setelahnya berlalu pergi ke luar rumah. Senyumnya luntur. Hatinya kacau.

Lihat, padahal Jihee udah pernah bertekad move on. Tapi kenapa rasanya tetap sesak?

Padahal Taehyung bukan siapa-siapa nya Jihee, tapi kenapa rasanya tetap sakit?

Jihee berjalan pelan. Namun pandangannya menerawang. Fikirannya sedang menertawakan hatinya.

Jihee masuk ke mobil Jaeyong yang sudah menunggu dari tadi. Pandangannya masih menerawang.

"Ji, lo kenapa?" Raebi yang duduk di sebelah Jihee seketika khawatir tak melihat ada cahaya dari mata Jihee.

Jihee menunduk. Tangannya menggapai dadad bagian kiri nya yang sedang berdetak menyakitkan. "Sakit" lirih Jihee.

"Apanya?" hana mulai panik.

"Sesak, disini sesak" Jihee mulai memukul dadanya, berharap sakitnya hilang.

"Jae, kita pergi dulu" suruh Raebi.

"Kemana? Rumah sakit?" jaeyong ternyata ikut panik sampai lupa tujuan mereka mau kemana

"Tancap gas aja ke mall. Buruan" desak Raebi.

"Iyaiya"

Raebi mulai membawa Jihee ke pelukannya.

"Ji please jangan gini" ujar Raebi.

"Gue juga ga mau. Tapi ini sakit rae"

"Udah udah. Lo tenang dulu. Jangan mikir kejauhan" jihee menurut.

Lama kelamaan Jihee mulai tenang.

Tanpa diminta, Jihee mulai bercerita.

"Tadi dia nanya, kenapa Gitae bisa manggil gue dengan sebutan bunda. Jadi gue suruh dia buat liat wajah gue, sama kayak tante kim nyuruh lo. Reaksinya sama, awalnya heran. Tapi..." Jihee mulai memukul dadanya lagi.

"Ga usah cerita kalo ga kuat Ji" ujar hana dari depan.

"Nggak, nanggung sakitnya" kekeuh Jihee.

"Lama-kelamaan, wajahnya berubah sendu. Sedih, kehilangan, rindu. Gue bisa liat itu dari matanya. Ini gimana... Disini sesak banget" Jihee makin brutal memukul dadanya.

"Ji tenang, jangan fikirin kak tae dulu" suruh Raebi.

Beberapa menit setelahnya Jihee tenang. Tepat dengan sampainya di basement mall.

"Kita makan dulu, lupain sedih lo. Pesen apapun yang lo mau, gue yang bayar" hibur Jaeyong. Royal. Untung banyak duit.

"Awas kalo lo nyesel"

"Ga akan. Gue udah ikhlas dari awal"

"Ayoklah kalo gitu"

Keempatnya turun dari mobil jaeyong. Kemudian langsung menuju tempat makan di mall itu.
















BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang