22

1.1K 79 2
                                    

"Tae pulang" seru Taehyung memasuki rumahnya diikuti oleh Jihee di belakang. "Ayah pulang" kali ini seruannya di tujukan pada putranya yang ntah sedang dimana.

"AYAAAHHHH" seruan balik terdengar mendekat. "WAAAHHHH BUNDAAA" seruannya berubah setelah melihat ayahnya tak datang sendiri.

"Eh jangan lari-lari" ntah peringatan ke berapa kali yang Bulan berikan. Tapi kelihatannya kebiasaan Gitae berlari ketika melihatnya tak akan pernah hilang.

"Bunda bunda makan yuk. Oma masak banyak" ajak Gitae setelah mendapat pelukan hangat dari Jihee.

"Ayah ga diajak?" tanya Taehyung yang mendadak jadi kacang.

"Oh iya ada ayah. Ayok yah makan" Gitar menarik tangan Taehyung untuk digenggam di tangan mungil sebelah kirinya. Sedangkan tangan kanan sudah memegang erat jemari Jihee.

"Ayok makannnnn" Taehyung berlari kecil membuat Gitae terkikik senang mengikuti Taehyung yang berlari. Dan mau tak mau Jihee ikutan berlari kecil karena tangan ketiganya bertautan.

"Oma! Bunda dateng" seru Gitae sampainya di ruang makan. Dan nampaklah Chaeryong yang sedang sibuk menata meja.

"Siang tante" sapa Jihee seperti biasa.

"Siang sayang. Makan yuk, bentar lagi tante selesai nata meja" ajak Chaeryong.

"Bunda bantu oma Gitae dulu ya" ucap Jihee sedikit menunduk mensejajarkan diri dengan Gitae. Dan diangguki semangat oleh Gitae.
"Aku bantu ya tante" Jihee mulai berjalan membantu Chaeryong menata meja.

"Makasih cantik" ujar Chaeryong sambil mencubit gemas pipi Jihee.

Setelah beberapa saat meja makan sudah tertata rapi. Taehyung dan Gitae di panggil untuk memulai makan. Dan seperti sebelumnya, Gitae meminta Jihee untuk mengambilkan nasinya. Begitu juga sebaliknya.

.
.
.

Pintu kamar Gitae di buka oleh Taehyung. Dan pemandangan pertama yang dilihatnya ketika masuk membuat hati nya menghangat lagi dan lagi. Tak lupa seulas senyum yang ikut merekah.

"Pantes sunyi" ujar Taehyung yang setelahnya mendekat ke ranjang Gitae yang diatasnya terdapat Gitae juga Jihee.

Tadi abis makan, Gitae langsung mengajak Jihee untuk bermain di kamarnya.

Efek suara yang dibuat oleh Jihee maupun Gitae sampai keluar kamar. Menandakan keduanya bermain dengan gembira.

Namun beberapa saat yang lalu efek suara itu mulai mengecil lalu menghilang. Maka dari itu Taehyung masuk ke kamar Gitae.

Taehyung duduk di tepi ranjang Gitae. Memperhatikan keduanya tidur. Tau? Taehyung tak berhenti tersenyum dari tadi.

Taehyung tau anaknya ceria. Tapi tak pernah segembira ini.

Taehyung mengusap pelan surai anaknya yang tertidur berbantalkan lengan Jihee. Tidurnya terlentang namun satu tangannya memegang erat ibu jari Jihee.

Sedangkan Jihee sendiri tidur menyamping ke arah Gitae. Tangannya yang di pegang oleh Gitae terletak di atas perut menggembung milik Gitae.

"Kenapa kalian sangat mirip?" lirih Taehyung sangat pelan ketika memandang wajah Jihee.

Taehyung mengangkat pelan kepala Gitae dari lengan Jihee.

"Maaf" ujar Taehyung sebelum memegang tangan Jihee. Memindahkan tangan Jihee agar tak menjadi bantal Gitae. Takut, tangan Jihee pegal ketika bangun.

Taehyung ingin melepas genggaman Gitae pada ibu jari Jihee. Namun percobaannya tak berhasil. Karena Gitae menggenggamnya erat.

Taehyung mencoba sekali lagi, tapi tiba-tiba Jihee melenguh di tengah tidurnya. "Eungh.." alis Jihee mengerut tak nyaman. Dan tangannya yang tadi digenggam Gitae, balik menggenggam tangan Gitae tanpa sadar.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang