11

1.4K 99 8
                                    

Jihee pindah posisi duduk ke samping mamanya.

"Kenapa?" tanya mamanya mengusap surai Jihee.

Jihee melingkarkan tangannya ke pinggang mamanya.

"Aku bikin gitae sedih ma" adu nya.

"Besok kamu temuin aja Gitae" usul mamanya.

"Tapi ma..."

"Gitae masih kecil sayang" papanya gabung memberi usul. "Masih butuh sosok mama. Kamu aja yang gede masih butuh mama kan? Buktinya sekarang lagi pelukin mama nya tuh" jindae menjelaskan penuh pengertian.

Jihee terdiam sejenak. Mengingat alasan kenapa gitae memanggil jihee dengan sebutan bunda.

"Kata tante kim, aku mirip mendiang bunda Gitae" jihee mendongak ke mamanya. "Makanya gitae manggil aku bunda" lanjutnya.

Sooah tersenyum hangat. "Gitae pasti butuh kamu. Besok temuin ya. Sekalian bawain masakan kamu. Katanya suka kan?"

"Iya ma"

"Dah sana tidur, besok pagi kamu harus masak dulu" Jihee menurut. Dia melangkah ke kamarnya meninggalkan kedua orang tuanya dan kedua kaka sepupunya.

Di kamar, Jihee tak langsung tidur.

Dia sedang memikirkan ucapan Jimin mengenai bunda kandung Gitae dan mengenai otak gilanya.

Bisa-bisanya jihee sedikit bahagia tadi mendengar bahwa bunda gitae sudah meninggal.

Otaknya tadi membuat jihee berfikir bahwa taehyung sekarang ini bukan lagi suami orang. Jadi mungkin selama ini dia tak menyukai suami orang. Sedikit rasa bahagia karena mendengar fakta baru itu membuat Jihee benci pada otaknya. Bisa-bisanya dia bahagia sedangkan orang lain pasti sedih dengan fakta itu.

Dari beberapa hari yang lalu jihee sudah bertekat untuk move on. Tapi tampaknya ada saja masalah yang melibatkan dia dengan senior tampannya itu.

Gimana cara jihee supaya bisa cepet move on kalo begini.

.
.
.

"Gitae nya udah tidur kak?" Raebi mengintip di celah pintu kamar Gitae.
Taehyung menoleh sebentar ke arah suara. "Baru aja tidur" Taehyung bangkit untuk membenarkan letak selimut Gitae. Setelahnya mengecup pelipis anaknya mengucapkan selamat malam. Lalu keluar menyusul Raebi. "Kenapa?" tanyanya langsung.

"Mau ngobrol"

"Ke kamar gue aja" Raebi mengangguk mengiyakan.

Taehyung memasuki kamarnya lalu berjalan menuju kursi yang ada di depan meja belajarnya. Sedangkan Raebi menyamankan duduknya di atas ranjang kakak sepupu.

"Mau ngobrol apa?" tanya Taehyung lagi setelahnya.

"Itu.. Mengenai tadi yang diminta tante. Yang mau jadiin Jihee mantunya" ujar Raebi.

"Gue ga bisa" tolak Taehyung.

"Kenapa? Ada cewek yang lo suka?" Taehyung tak menjawab dan itu membuat Raebi yakin dengan spekulasi nya.

"Siapa? Hyena?" Raebi tersenyum remeh. "Lo suka sama perayu ulung itu?" Raebi terkekeh rendah. Tak habis fikir dengan kakak nya.

"Nggak" jawab Taehyung mantap. "Bukan dia"

Raebi menatap taehyung penasaran. "Terus siapa?"

"Gue ga bisa bilang sekarang"

"Apa salahnya kalo gue tau?"

"Lo ember bocor"

"Bangsat sialan. Lagi serius juga lo malah ngatain" kesal Raebi kemudian bangkit. "Mampus aja lo sana. Nge jomblo seumur hidup. Padahal gue mau bantu lo dapetin cewek tulus" ujar Raebi di ambang pintu kamar Taehyung.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang