61

866 84 15
                                    

Taehyung balik memeluk Jihee.

Dia juga sangat rindu omong-omong.

"Maafin gue. Maaf" ucap Taehyung.

"Hiks..."

Tangis Jihee langsung menusuk telinga Taehyung. Di karenakan Jihee yang menumpukan kepalanya di bahu Taehyung.

"Maaf"

Dia sangat merasa bersalah karena sudah menyebabkan gadisnya bersedih.

"Maafin gue" ujar Taehyung lagi. Dia tak tau mau berkata apa selain kata maaf.

Jihee juga tak menjawab. Ia lebih memilih mengeratkan pelukannya pada leher Taehyung.

Selang beberapa saat, Jihee mengurai pelukan mereka. Menghapus kasar wajahnya menggunakan punggung tangan. Tak peduli dengan hasil karya Raebi juga Hana yang tergores indah di wajahnya.

Taehyung mengambil kedua tangan Jihee. Untuk kemudian di genggam.

"Jangan, kalo Raebi tau.. Dia bisa ngamuk" ucap Taehyung ketika mengambil kedua tangan Jihee yang tadi tengah mengusak kasar bekas air matanya.

Taehyung menggantikan Jihee menghapus bekas air matanya.

Penuh kelembutan. Takut menyakiti si gadis lagi.

Sedang asiknya menghapus air mata sambil mengagumi paras si gadis, Taehyung dikejutkan dengan Jihee yang tiba-tiba berdiri.

"Duduk disini, ngapain jongkok begitu" Jihee ternyata pindah ke kursi lainnya. Lalu menyuruh Taehyung menduduki kursi yang sebelumnya didudukinya.

Taehyung tersenyum getir.

Sepeduli itu Jihee padanya. Padahal dia sudah menyakiti si gadis sebelum ini.

Tak ada percakapan setelah keduanya saling berhadapan. Hanya ada mata yang saling bertatapan. Mungkin tengah mengagumi satu sama lain. Atau mungkin saling menyampaikan rindu... Ntahlah.

"Lo ngapain disini kak?" Jihee yang buka suara pertama kali.

Taehyung tersenyum tipis. "Nyari angin. Sumpek di ruangan" jawab Taehyung. "Lo ngapain?"

'Sama. Nyari angin'

"Beli sendal" jawab Jihee akhirnya.

Taehyung ngambil satu tangan Jihee lagi.

Menyapukan ibu jarinya lembut di punggung tangan Jihee. Dengan mata yang menatap sendu dua tangan yang menyatu tersebut.

"Banyak yang mau gue jelasin. Tapi gue ga tau mau mulai dari mana" ujar Taehyung.

Jihee juga ikut memandang tangannya yang di genggam.

"Hubungan kalian apa?" tanya Jihee terlebih dulu.

Taehyung melirik ke arah Jihee.

"Mantan" jawab Taehyung jujur.

"Kalo kita?" Jihee bertanya lagi. "Ah, maaf" ujar Jihee setelahnya sambil balik menatap Taehyung. "Maksudnya... Gue sama lo" tambah Jihee.

"Lo tau kak? Beberapa hari ini gue sering kepikiran sesuatu. Gue kecewa lo ngacuhin gue. Tapi gue bingung, apa hak gue buat ngerasa kecewa atas sikap lo. Ya kan? Gue kan bukan siapa-siapa"

Genggaman tangan Taehyung menguat. Perkataan Jihee menusuk sekali ke hatinya.

"Lo berhak Ji. Gue udah bilang, kalo gue sayang sama lo, suka sama lo, cinta sama lo. Jadi lo berhak atas semua sikap gue. Karena, secara ga langsung gue udah nyerahin semua hal sama lo"

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang