65

945 85 12
                                    

"Laper laper laper laper" ucap Jihee sambil memasukan bukunya ke dalam tas.

"Bapaknya lagi pms ya? Sensi banget hari ini" Raebi lagi ngomongin dosen yang baru aja ngasih materi ke mereka.

"Tau tuh, main sembur aja" tambah Hana.

"Kucingnya lagi kawin, makanya begitu"

Tiga gadis disana langsung menatap Jaeyong horor.

"Hubungannya apa bego" dan kepala Jaeyong jadi tempat pendaratan sempurna buku milik Jihee.

"Yang pinter dikit dong pacar" tukas Hana.

"Otak lo... Ada kan?" tanya Raebi. Heran, punya temen kok gini amat.

"Dah lah yok, gue laper ini" ajak Jihee. Tenaga nya abis karena gugup. Takut jadi bahan makian dosen galak tadi.

.

"Ga jemput Jihee lo bang?" tanya Jungkook pada Taehyung.

"Nggak, katanya jangan" balas Taehyung.

"Adek gue malu jalan bareng alien" sambar Jimin.

"Hahahaha, bisa jadi. Bener banget" Jungkook sangat setuju dengan ucapan Jimin.

"Ngga ya!" tukas Taehyung pada Jimin.

Mereka udah di kantin. Dan lagi ngobrol santai sambil makan.

"Itu mereka ngapain sih?" Jungkook menunjuk beberapa orang pria yang ada di pintu Kantin.

"Mana gue tau. Ga peduli juga" jawab Taehyung. Bikin Jungkook ngelirik kesal. Untung lebih tua. Kalo nggak, udah dia pukul tuh kepala.

"Mau nembak cewe kali" jawaban dari Jimin setidaknya ngurangin kesal Jungkook. "Bawa bunga gede. Boneka. Sama cokelat" terang Jimin.

"Itu anaknya rektor kan ya bang?"

"Kalo ga salah sih iya" balas Jimin lagi. Meladeni Jungkook.

"Asiikkk, nonton drama gratis euy" emanglah bongsor. Apa aja menarik menurut dia.

"Bang bang bang bang" panggil Jungkook ribut. "Ada Jihee sama temen-temennya jalan ke arah kantin"

Taehyung langsung menegakkan kepalanya. Mencari objek yang di maksud Jungkook.

"Bangsat! Mampus" Jungkook seketika mengumpat.

"Anjim, adek gue" Jimin ikutan ngumpat.

Beda dengan Taehyung yang shock di tempat. Seketika jadi patung.

Begitupun dengan seisi kantin.

Diam mendadak. Kayak video yang di pause.

.

"Pesenin kayak biasa ya pacar" Hana mengkode pacarnya agar memesankan makanannya. Ia juga mengayunkan tangan Jaeyong main-main. Berusaha terlihat lucu.

"Gue juga ya Jaeyong yang tampan" tambah Jihee sambil senyum manis.

"Sekalian ya Jae. Lo kan baik" rayu Raebi.

Jaeyong menarik nafas berat. Pasrah dengan hidupnya. "Gue emang babu kalian kok. Ga papa. Udah kebal"

"Halo cantik" sapaan asing membuat Jihee dan tiga temannya berhenti.

Jihee menatap kiri-kanannya. Dan bertanya. "Gue?"

"Iya, kamu cantik. Siapa lagi emangnya yang cantik disini selain kamu"

"Huwekk" Raebi membuat gestur muntah secara diam-diam.

"Ada apa?" Jihee mulai ga nyaman sama manusia yang ada di depannya ini.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang