44

844 82 12
                                    

"Jihee. Bisa lo pergi dari sini?" suara bariton nan rendah milik Taehyung terdengar sangat tidak bersahabat.

Taehyung menatap tepat sepasang mata berair milik Jihee.

Ada satu hal yang sebenarnya Jihee takutkan selain kondisi Gitae sekarang ini. Yaitu Taehyung yang tak akan percaya padanya. Dan sekarang, hal itu benar-benar terjadi.

Dadanya berdenyut sakit. Sesak sekali rasanya melihat Taehyung yang tak percaya padanya. Pasokan udara di paru-parunya terasa menipis. Namun tak bisa ditambah.

Jihee memutus kontak mata mereka. Menunduk, tak mau melihat mata Taehyung yang biasanya menjadi favoritnya.

"Salah gue. Maaf" ujar Jihee pelan. Namun masih bisa terdengar.

Dia segera pergi dari sana dengan air mata yang kembali mengalir.

Dia khawatir. Dia panik. Dan dia sakit.

Hyena menyeringai menang ketika melihat Jihee pergi di usir Taehyung.

Raebi dan Hana masih tak tau apa yang harus di lakukan.

Sedangkan Jaeyong pergi menyusul Jihee.

"Maaf, keluarga pasien" dokter yang tadi menangani Gitae menginterupsi keheningan di ruang tunggu.

"Saya" Taehyung sigap berjalan menuju si dokter. "Saya Ayahnya"

"Pasien baik-baik saja" satu kalimat yang langsung membuat semuanya menghela nafas lega. "Setelah tadi diperiksa, tidak ada cedera pada kepalanya. Tidak ada yang patah. Hanya memar pada bagian yang terbentur lantai. Beruntung ketika diantar tadi, pasien tidak mengalami kehilangan kesadaran. Mungkin jika terjadi, itu bisa saja menjadi hal yang serius. Untuk sekarang, pasien akan segera di pindahkan ke ruang inap.

Sebenarnya rawat inap merupakan pilihan. Pasien bisa saja di rawat di rumah namun butuh penjagaan tetap. Takut nya nanti akan muncul beberapa gejala geger otak. Karena terkadang gejalanya tak langsung muncul" jelas sang dokter.

"Dirawat saja dok" putus Taehyung. Dia tak mau ambil resiko.

"Baiklah. Silahkan tunggu sebentar lagi, perawat akan membawa anak anda menuju ruang rawat inap. Saya permisi dulu"

"Terima kasih dokter"

Taehyung akhirnya bisa sedikit bernafas lega. Kondisi Gitae bisa dibilang baik-baik saja. Namun kekhawatiran lainnya masih belum teratasi.

"Rae, gue titip Gitae" ucap Taehyung.

"Kakak mau kemana?" Raebi menahan tangan Taehyung terlebih dahulu.

"Nyari Jihee"

Raebi langsung melepas tangan Taehyung. Masih tersirat khawatir di mata Kakak nya. Dan itu sepertinya karena Jihee.

"Kak, Kakak mau kemana?" Hyena hendak menyusul Taehyung. Namun Hana sigap menahan Hyena agar tidak pergi.

"Diem disini, atau gue panggil security buat ngusir lo" ancam Hana.

"Bangsat"

.

Taehyung tak terlalu lama mencari Jihee. Karena matanya langsung menemukan Sosok Jihee yang sedang bersama Jaeyong di taman rumah sakit.

Taehyung mendekat dengam cepat. Ketika sosoknya terlihat oleh Jaeyong, Jaeyong langsung undur diri. Cukup tau untuk memberikan ruang bagi keduanya berbicara.

Sebenarnya Jaeyong menyusul Jihee karena Taehyung memberikan kode padanya agar menemani Jihee.

Taehyung langsung ambil posisi duduk di tempat Jaeyong sebelumnya. Tangannya meraih tangan Jihee yang menutup matanya berharap sungai buatannya tak tumpah lagi.

BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang