Dalam hati Emilia, dia bertanya "Kok cepat banget dia nyari akunku???"
Bryan masih nampak kelihatan sibuk mainin game itu, bagaikan membuang dunia sendiri.
"Please!! Jangan sampe Bryan baca pesannya" gumam Emilia lagi.
"Em Bry! Boleh aku main? Aku mau nyoba lagi" tanya Emilia dengan seribu ragu dan panik.
"Pake laptop dulu, aku lagi main nih"
"Aku mau nyoba di hp juga"
"Maaf, aku lagi main. Tunggu udah menang. Oh ya, tadi kau bilang gak bisa main di hp gegara tangan kananmu itu"
Mendengar perkataan Bryan barusan, Emilia terdiam dan kehabisan kata-kata. Dia mencoba berpikir agar Bryan tak melihat pesan yang terkirim dari seseorang tadi. "Pikie lagii!! Pikirr!!!! Pasti ada jalan keluarnya" gumamnya berfikir dengan keras.
"Bentar lagi menang, tunggu sekitar dua menit lagi!"
...
"Semenit lagi"
...
"Bry!! Pinjemm!! Please!!"
"Bentar! Tanggung nih, semenit lagi"
...
Tuk..tuk..tukk
Dari luar ada seseorang yang mengetuk pintu.
"BRYAN!!!" teriak orang itu.
Tuk..tuk..tukk...
"BRYAN UY!! BRYANN!! SAMLEKOMM!!! JAWAB OII!! NAH SAHABAT GUA MATI!!" teriaknya kesel dan memukul tuh pintu dengan keras.
"Anjay cepet banget tuh cogan datang" gerutu Bryan kesal gegara diganggu main. "IYAA WOEE!! TUNGGU!! Emilia! Mainin nih! Tanggung" Bryan langsung memberikan hpnya ke Emilia lalu berlari keluar.
"Ah iya, makasih.." dengan segera Emilia mengambil hp itu lalu menyelesaikan dan memenangkan permainan. Setelah itu, dia langsung lihat pesan yang dikirim dari akun seseorang tadi. Memang benar dugaannya kalau pengirim pesan itu FD71.
"Hello!"
"Hello!!"
"Answer please!! I need you"
"Where are you?"
"I'm waiting for you..."
"You are still online, until now!!"
"Are you playing now? If no, answer, please!!!"
FD71
"Oh I'm sorry"
Summer43
"Hem.. it doesn't matter, would you like to play with me?"
FD71
"I'm sorry, I can't. But tonight, maybe I can play with you"
Summer43
"Is it true?"
FD71
"Yes"
Summer43
"Okay, I'll wait for you"
FD71
Emilia yang udah niat dan ngetik 'Up to you' tapi masih ragu untuk mengirimnya itu akhirnya membatalkan niatnya. Dia menghapus pesan itu sebelum dibaca siapapun. Dengan perasaan tenang dan lega, dia menaruh hp Bryan di atas meja.
"Oh ya, tadi ada tamu" lirihnya seraya berjalan menyusul Bryan. Tapi, ketika Emilia barusan keluar dari kamar itu, tiba-tiba kepalanya pusing, rasanya seperti berputar-putar tapi dia tetap berjalan. Tubuhnya serasa mau ambruk, untuk itu dia menyentuh dan bersandar di dinding.
Karena tubuhnya udah terasa lemas dan ingin jatuh, dia pun duduk lalu memijat-mijat kepalanya yang terasa pusing itu.
"Berikan tangan kananmu itu!" suara seram bagaikan monster itu entah keluar dari mana, karena Emilia mendengar suara itu dari segala arah.
"Kok? Jadi.. gini? Kenapa?" pusingnya itu bertambah.
"Lenyaplah!" sekali lagi suara seram itu muncul.
Kring..kring.. kring.. kring..
Suara bel yang tiba-tiba terdengar itu nambah membuatnya takut, deringnya terdengar jelas di kedua telinganya itu sehingga ia terbaring bagaikan tubuhnya itu sudah melayang dan hilang.
Tak lama dari hal itu, jari-jari Emilia kembali bergerak, Emilia berdiri dalam posisi tubuh seperti zombi. Mukanya pucat dan lesu, matanya melotot bulat sehingga terlihat sangat jelas-jelas seram. Kerangka besi tangan kanannya itu tiba-tiba memanjang begitu juga dengan jari-jarinya. Kelima ujung kuku jari kanannya itu menjadi tajam, terlihat seperti tangan robot mirip monster. Dia berjalan ke arah Bryan dan tamu itu dengan seram.
"Bolos mulu, makin lama makin lesu aku kasih video b*kep"
"Alah! Kau ya Nick, gak pernah ngasih link ataupun video seperti gitu ke aku. Ya tapi gapapalah, kita kan hari ini mau nonton video kek gitu" celoteh Bryan santai. "Ngomong-ngomong, alasan aku bolos tuh gegara menemukan sesuatu yang spesial, tadi pagi"
"Spesial?"
"Yaps, cewek imoett"
Bryan dan Nicky yang sibuk ngobrol. Mereka tak sadar kalau Emilia sudah berada di belakang Bryan. Awalnya Nicky gak tahu apa maksud cewek itu berdiri seram di belakang Bryan. Tiba-tiba mata Emilia tambah melotot dan mulutnya terbuka lebar, menunjukkin dan menggerakkan lidahnya di luar sehingga terlihat seram. Emilia pun menyerang Bryan dari belakang.
"AWAS!" teriak tamu itu, Nicky. Dia langsung mendorong Bryan ke samping kanan sehingga yang diterkam Emilia itu adalah Nicky bukannya Bryan.
"Emilia?!" ucap Bryan gak mengerti dan gak percaya.
"OY! Tolonggg!! Dia siapa? TOLONGG!! MUKANYA SEREM JIR!! NANTI DIA BUNUH GUA!!" teriak Nicky meminta pertolongan, walaupun target Emilia itu adalah Bryan, tapi dia tetap mencengkram leher Nicky sampai Nicky sulit bernafas.
"Jiirr!!" Bryan langsung duduk lalu memeluk tubuh Emilia dari belakang dengan erat.
"DITARIK BELO'ON!! BUKAN DIPELUKK!!" keluh Nicky geram.
"Ya gak usah ngegas juga anj*ng!" Bryan yang kesal itu ngegas balik lalu menarik Emilia ke belakang.
Tinggalkan jejak..
Vote Comment...
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN [END]
RomanceMemiliki tubuh yang tak sempurna mungkin sebuah nasib. Tapi, kedua orang tuanya tak tinggal diam. Mereka mencari cara tuk membuat Emilia terlihat seperti semula. Berhasil? Ya. Siapa sangka kalau perempuan seperti Emilia memiliki kerangka besi tang...