"Tunggu! Itu beneran kau, Emilia? Emilia! EMILIA!!!" Mark berlari dengan cepat menyusul Emilia yang masuk ke dalam taman kota itu.
"Bryannn!!!!!!!!" teriak Emilia langsung bersembunyi di balik tubuh Bryan dan memeluknya.
"Loh? Kenapa?" tanya Bryan yang sedang berdiri itu, dia heran lalu memasukkan hpnya ke dalam saku celananya.
"Emilia!" Mark menghentikan langkahnya, melihat Emilia memeluk Bryan, dia tersenyum, walau sebenarnya hatinya mulai merasa sakit.
"Kau pengguna FD71, kan?" tanya Bryan yang beralih ke Mark.
"Iya"
"Jangan menyisakan waktu 20 menitmu yang udah berjalan dari tadi, sayang!" celetuk Bryan sambil menarik Emilia ke depan.
"Hmpphh!" Emilia masih mau bersembunyi di balik tubuh Bryan dan gak mau melepas pelukannya.
"Sayang?? Dia pacarnya Emilia??" Mark berpikir sejenak, cinta yang telah kembali itu datang membawa rasa sakit baginya.
"Aku akan menunggu di balik pohon itu, gunakan waktunya dengan baik ya" Bryan langsung pergi meninggalkan mereka berdua. "Bye.."
Emilia yang diam tak memandang Mark itu gemetar. Tangan kanannya disembunyikan di balik tubuhnya.
"Em-"
"Jangan! Jangan!! Aku gak mau! Jangan lihat tangan kananku lagi! Karena kau membencinya dan ingin menghancurkannya" ucapnya tegang dan memejamkan kedua matanya.
Mark kembali tersenyum, dia berjalan menuju ke Emilia. Ketika berada di depan Emilia, dia berhenti. "Dulu.. sekitar empat tahun lalu, aku belum menjawab permintaanmu tuk jadi temanmu, kan? Maukah.. kau menjadi temanku?" kali ini Mark yang meminta sambil menggenggam kedua tangan Emilia.
Perkataan itu seolah-olah tak mungkin di telinga Emilia. Dia langsung kaget dan memandang muka Mark yang lebih tinggi darinya. "Aku tahu.. aku memang sangat bersalah dulu. Ini aku lho!! Mark Feehily yang dulu sangat kau cintai, kumohon.. terima!"
"Iya.. aku terima.." jawabnya sambil menunduk, terlihat lesu dan Mark sangat bisa merasakan detak jantungnya Emilia yang berdetak dengan cepat.
"Kau sudah dapat teman ya.. Cowok yang tadi itu.. pacarmu? Mmm.. aku.. gak membencimu lagi, justru aku menyu-"
"Pulang yuk! Udah siang nih" sahut Bryan yang tiba-tiba datang dan memotong ucapan Mark barusan.
"Arghh.. ini belum dua puluh menit" gerutu Mark kesal.
Tiba-tiba muka Bryan terlihat gak enak dan jijik melihat Mark yang menggenggam kedua tangan Emilia itu.
"Lepasin lah! Dia bebebku" Bryan langsung menarik tangan Emilia lalu pergi menjauh dari Mark. "Bye..bye.. kami pulang dulu, sampai ketemu lagi"
Mark yang diam dan tersenyum itu masih melihat Bryan dan Emilia yang berjalan bergandengan. Tapi senyuman itu tiba-tiba hilang menjadi kesedihan.
"EMILIA! LAIN KALI MABAR LAGI YA!! KAPAN-KAPAN KITA MAIN DAN KETEMUAN LAGI! BILA PERLU SETIAP HARI!" teriak Mark dengan kuat sambil melambaikan tangan kanannya. Bryan dan Emilia yang dengar itu menoleh ke belakang. Emilia hanya mengangguk sesempatnya.
...
"Hasegawa-sama! Sebentar lagi kita akan mendarat"
"Dan kami telah menemukan kerangka tangan kanannya, tapi belum kami dapatkan"
"Hmm... siapa dia?"
"Emilia Morris, kurasa susuk ataupun yang lainnya tak terlalu berpengaruh padanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN [END]
RomanceMemiliki tubuh yang tak sempurna mungkin sebuah nasib. Tapi, kedua orang tuanya tak tinggal diam. Mereka mencari cara tuk membuat Emilia terlihat seperti semula. Berhasil? Ya. Siapa sangka kalau perempuan seperti Emilia memiliki kerangka besi tang...