Part 20 : Meet Again

63 22 13
                                    

"Mark! Kau asik main mulu!!! Ayo!!!" ajak Kian reseh.

"Gak mau! Aku lagi mau sendiri"

"Tempat terbaik Mark kan di warnet. Nyesel kita ajak dia ke sini" cetus Shane.

"Aku lagi dapet gebetan di game, udah lama sih, moga aja bisa move on lagi sama Lia" jawab Mark enteng.

"Haahh.. yaudah, kami bakal balik lagi. Kau di sini aja, jangan ke mana-mana sampe kami balik" ujar Kian sembari berdiri dari duduknya.

"Mau ke mana?"

"Cafe yang di depan itu"

"Beliin es kopi susu!" pinta Mark langsung mengalihkan pandangannya ke Kian dan Shane.

"Iya, awas pas kami balik kau gak ada"

"Gak.. nanti aku nyusul kalian pas udah selesai main"

"Oh yaudah kalo gitu, yok Shane!"

Sementara itu, Emilia dan Bryan tampak sedang makan dan ngobrol bareng di bawah pohon rindang yang daunnya berguguran itu. Daun-daun yang berguguran dan ada yang terbawa angin membuat pemandangan menjadi indah.

"Mark jahad bangett!! Kalo dulu aku ada di sisimu, pasti udah kutempeleng kepalanya itu. Hemm.. giliranku cerita yak. Dulu itu... malu ceritainnya" Bryan menertawai dirinya sendiri.

"Loh kenapa?" Emilia yang mau memasukkan sandwichnya ke dalam mulutnya itu gak jadi, memandangi Bryan yang tertawa gak jelas dan gak lucu.

"Ehm.. oke..oke.. dulu itu.. aku sering dikatain atau dikritik fatboy atau fatso, dulu sih emang aku gendut. Karena itu gak ada cewek yang menyukaiku. Mangkanya aku selalu cemberut. Tapi, aku gak pernah menyerah, kujadikan kritik dari mereka sebagai motivasi. Yaa.. sejak saat itu aku sering berolahraga. Dan akhirnya aku punya tubuh bagus walau gak sebagus cowok lain, tapi aku punya sixpack juga" Bryan menceritakan cerita hidupnya dengan singkat. "Kita sama-sama punya masa kecil yang sedih, haha!" tawanya lagi sambil mencubit pipi Emilia. "Ih gemezz!"

"Mmm..sakitt. Iya sih..nym.. tapi.. aku.nyam..bukan..orang yang berani, pemalu, bahkan lemah" ucap Emilia sambil mengunyah sandwichnya itu.

"Itu udah lampau, beb. Mabar yok!" ajak Bryan seraya mengeluarkan hpnya.

Emilia yang menelan sandwich yang terlumat di dalam mulutnya itu pun langsung minum. "Tapi..aku gak bawa laptop"

"Aku bawa, ntar" Bryan langsung mengambil laptopnya di dalam tasnya itu.

"Buat apa bawa laptop?" pertanyaan itu keluar dari mulutnya Emilia karena dia heran.

"Buat main lah, aku udah tahu kalau Lia nanti lupa bawa laptop atau emang sengaja gak bawa laptop" Bryan pun mengeluarkan lalu memberikan laptopnya itu pada Emilia. "Log in dulu, soalnya itu masih akunku"

"Iya.."

Beberapa saat kemudian.

"Rankku makin naik akhir-akhir ini" sahut Bryan seraya bersandar di pohon besar. "Entah kenapa rankmu lebih tinggi dariku. Kau selalu memainkannya ya? Padahal kulihat kau jarang memainkannya" sahut Bryan greget.

"Ehh.. itu.. gegar-"

"Sini" Bryan menaruh hpnya kemudian menarik tubuh Emilia dan memangkunya, setelah itu mengambil hpnya lagi.

"Kyaa!! Jahadd!!"

"Biar kau gak curang" celetuk Bryan dengan tawanya. Dan tak sengaja Bryan melihat Emilia yang sedang diundang oleh FD71. Mereka berdua langsung kaget.

"Gimana ini? Ada Bryannn" muka Emilia panik.

"Jadii.. kau selama ini.. rankmu terus naik dengan cepat gegara sering mabar dengannya, kan?" sahut Bryan membuat Emilia takut.

SUMMER RAIN [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang