"DITARIK BELO'ON!! BUKAN DIPELUKK!!" keluh Nicky geram.
"Ya gak usah ngegas juga anj*ng!" Bryan yang kesal itu ngegas balik lalu menarik Emilia ke belakang.
Dan akhirnya tubuh Emilia menjadi lemas lesu, tangan kanannya kembali seperti semula. Mukanya dan tubuhnya terlihat seperti kembali normal walau masih terlihat pucat. Bryan segera membaringkan tubuh Emilia dan memangku kepala Emilia di atas sofa.
"Mampus dahh.. hampir mati.." Nicky yang udah lega itu ikut duduk di sofa dan bersandar dengan tenang. "Itu pacar kau Bry? Sampe-sampe yang kau tolong itu dia, bukan aku. Tega banget sama sahabat sendiri. Lagian dia itu seram" cerocos Nicky kesal.
"Berisik! Dia itu... anggap aja kek orang yang sangat berharga bagiku. Tapi jujur, aku gak tahu dengan sifatnya barusan. Aslinya dia itu kalem-kalem feminim, baik juga. Tapi aku masih gak ngerti kenapa tadi pagi aku menemukannya terguling di atas kursi taman dengan semua barangnya. Pas kubangunin, dia udah gak ingat apa-apa kecuali empat bulan yang lalu. Padahal, kemarin aku lihat dia biasa-biasa aja, awalnya aku pikir dia membawa berat barang-barangnya gegara diusir dari keluarga Smith dan ternyata itu memang benar, Alice bilang gitu tadi pagi, Emilia juga yatim piatu sekarang karena kedua orang tuanya meninggal karena dibunuh mafia Jepang, yang itu aku tahu dari Alice juga" ujar Bryan panjang lebar, tak peduli dengan seramnya Emilia tadi, dia mengelus pelan kepala Emilia yang ada di pangkuannya itu.
"Hemmm.. yang tadi itu, aku yakin seratus persen dia itu kerasukan makhluk gaib, mungkin hantu, setan, iblis, atau lainnyalah. Kurasa ada yang guna-gunain dia, mungkinnn. Masalah mafia itu juga aku udah baca di internet, penerusnya.. mempunyai tangan yang sama seperti dia, sama persis! Dan itu pun yang dipakai penerusnya kerangka tangan besi kiri, sedangkan punya dia kanan-"
"Emilia saja, gak usah pake dia..dia..dan...apalah itu" celoteh Bryan memotong pembicaraan.
"Hahh.. lagi sabar aja.. Kerangka tangan kanan penerus itu kiri, kan? Sedangkan punya Emilia kanan, kerangka tangan besi mereka sama persis, kurasa kedua tangan itu adalah memang sepasang kerangka tangan besi. Mungkinlan kedua tangan itu terpisah, dan memang sepasang kerangka tangan besi" ujar Nicky, merasa heran dan berpikir juga dengan insiden aneh itu.
"GAK MUNGKIN!! Aku itu suka Emilia.."
"Ya mau gimana lagi, kalo udah takdir yang menentukan. Jika dia mudah lupa atau punya memori jangka pendek ke depannya, kurasa dia terkena sindrom" Nicky yang kecapekan jelasin itu pun berdiri, sebenarnya Bryan itu agak kurang mengerti dengan ucapan-ucapan Nicky. "Dan juga kalau dia sering kerasukan, berarti hidupnya terancam. Menurutku, itu ada kaitannya dengan mafia Jepang"
"Ya kalo gitu, aku bakal jaga Emilia sampe titik darah penghabisan. Lagian.. kok ada kaitannya dengan Jepang?" Bryan jadi heran.
"Soalnya semalam ayahku memberi tahu kalau mafia Jepang itu mencari kerangka tangan besi lainnya, ya pastilah tangan kanan, kan? Lagian mafia itu udah berada di Amerika sekarang.. kata ayahku, habis ini mereka akan mencari kerangka tangan besi itu di wilayah Eropa ini. DENGAR GUYS!! MEREKA BAKAL MASUK KE WILAYAH INI!! KAU TAHULAH KALAU MAFIA JEPANG ITU SANGAT HEBAT DAN UDAH BERJAYA DI DUNIA INI, PASUKAN MEREKA ITU BERPULUH RIBUAN!!!! EROPA BISA HANCUR GAYNN..HANCUR!!! Uhuk..uhuk.. aku mau pergi dah kalo gitu" Bryan yang dengar teriakan Nicky itu menutup kedua telinganya.
"Loh? Mau ke mana, kau?"
"Mau main sama bebeb akoh" jawab Nicky.
"Lah? Gimana dengan nonton film b*kepnya? Kita kan udah janjian mau nonton hari ini" gerutu Bryan dengan memasang sedikit muka kesalnya.
"Otak kau mah ngeres mulu, nanti kubeliin komik manga doujinn yang ada adegan itunya. Lagian, kau bilang mau jaga Emilia sampe titik darah penghabisan, halah.. sok-sokan aja kau!" cerocos Nicky.
"Iya juga sih.. demi Lia"
"Yaudah aku mau main ama Gina. Dah"
"Dah" Nicky pun berjalan meninggalkan Emilia dan Bryan beserta apartemen itu. Bryan masih saja berpikir tentang Emilia sambil ngelus kepala Emilia.
"Hoaff" Bryan yang tadinya melamun itu langsung menoleh ke arah muka Emilia yang mulutnya menguap itu. Emilia membuka matanya dan yang pertama kali itu yang dilihatnya adalah tatapan Bryan.
"Duhh.. kepalaku terasa sakitt" ucap Emilia seraya duduk. "Sebenarnya.. apa yang terjadi?"
"Kau tadi kerasukan" jawab Bryan.
"HEHH?? BENARKAH? Sebelumnya aku gak pernah seperti itu? Tapi kok aku gak sadar??"
"Entahlah, ini aneh.. gakk.. semua tentang dirimu aneh, Emilia!" tegas Bryan dengan berani dia mengatakan itu.
"Apa maksudnya?"
"Kau.. terancam.. mungkin, karena mempunyai kerangka tangan kanan itu. Tapi.. aku gak bermaksud membuatmu tersinggung atau.. ah.. aku hanya memberitahumu"
Emilia kaget dan menunduk sedih.
"Jangan menunduk, masih ada harapan cerah.. secerah semua harapan orang. Aku juga berjanji, aku akan jaga Lia sampe titik darah penghabisan, jadi.. tenang ya" Bryan mengelus pelan kepala Emilia, dia mau membuat Emilia tenang dan gak panik pada dirinya sendiri.
"Makasih.. udah mau menjaga..ku"
"No problem"
Kok jadi greged ya? '-' ga juga sih. Kasih vomment silahkan
Nih cerita dari sad->romance->horor->comedy->mystery->sadagain->So.. finaly..DEAD
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN [END]
RomanceMemiliki tubuh yang tak sempurna mungkin sebuah nasib. Tapi, kedua orang tuanya tak tinggal diam. Mereka mencari cara tuk membuat Emilia terlihat seperti semula. Berhasil? Ya. Siapa sangka kalau perempuan seperti Emilia memiliki kerangka besi tang...