WHAT IS LOVE?

3

Happy reading !!!
Selamat datang di cerita WHAT IS LOVE !!!😊😙

Let's move to the story !!!😉😊😙

"Dia begitu takut kehilangannya bahkan saat gadis itu belum menjadi miliknya."

~Danish Luthfi Marq~

***
Baru kemarin sore mereka pulang dari acara liburan. Tapi hari ini mereka sudah harus ke sekolah. Semua itu karena mereka masih harus membuat tugas terakhir mereka sebelum meninggalkan sekolah.

Dan di sinilah mereka. Semua siswa-siswi kelas XII berkumpul di lapangan untuk mengetahui kelompok mereka masing-masing.

"Baiklah anak-anak, ibu akan membacakan nama-nama kelompok kalian. Jadi, ibu mix semua kelas biar lebih kompak yaa. Apalagi ini detik-detik terakhir kalian ada di sekolah” ibu Dina mulai membacakan nama-nama setiap kelompok tanpa memperdulikan protes dari mereka.

“Lily Rafanda Armando, Risa Puspitasari, Andi Purnomo, Sinta Indadary, Atika Putri, Danish Luthfi Marq, Bagas Purna, Rayhan Bradley, Reza Zantoso, Dika Riano.” Lily dan Risa menghembus nafas berat saat tidak mendengar nama Kevin di dalam kelompoknya.

"Wait wait wait ! Kenapa sih kita satu kelompok lagi sama mereka ? Malas bangat gue tau nggak !” dumel Risa.

Dia menghentakkan kakinya kesal. Sial bangat harus satu kelompok dengan mereka. Lagi.

"Yaa nggak apa-apa kali, Sa !” ucap Lily santai.

Danish Luthfi Marq, Bagas Purna, Rayhan Syam, Reza Bradley, Dika Riano. Sekumpulan siswa pembuat onar yang diketuai oleh Danish Luthfi Marq.

Semua guru tidak ada yang mampu menghadapi kenakalan mereka. Semuanya angkat tangan bahkan sebelum mereka mencoba menanganinya.

Danish Luthfi Marq.

Memangnya siapa yang berani sama dia ?

Anak tunggal dari Lucy Tiffany Marq dan Daniel Bryan Marq. Seorang pengusaha kaya raya dengan usaha yang sudah mendunia. Terkenal di seluruh dunia karena kekayaannya.

Bahkan SMA Harapan Bangsa hanyalah secuil dari kekayaannya. Lantas, siapa yang berani menyentuh seorang Danish ?

Pria super duper dingin dengan sejuta kenakalannya.

Danish Luthfi Marq, pria berambut pirang dengan mata indah berwarna biru laut yang begitu menawan. Kegagahannya tidak diragukan lagi, tubuh tinggi atletisnya terlihat begitu menggoda iman. Hidung mancung, kulit putih bersihnya khas orang Jerman yang diwarisi dari ayahnya.

Tak ada yang berani menyentuhnya meski sejuta kenakalan yang dia perbuat. Berkelahi, bolos, tidak berpakaian rapi, tawuran, balapan liar, keluyuran, bahkan sampai memukul guru yang menasehatinya. Itu sudah seperti makanan wajibnya setiap hari.

Tapi, sekali lagi siapa yang berani menyentuhnya ?

Dia tak tersentuh. Banyak yang mengejarnya namun dia bak bulan yang tidak tergapai. Namun ada satu gadis yang selalu bisa meluluh lantahkan hatinya hanya dengan mendengar namanya.

Gadis yang sepertinya sepertinya mustahil dia miliki. Ahh, bahkan memandang dirinya sepertinya gadis itu tidak pernah. Ketampanannya yang di atas rata-rata itu sepertinya sama sekali tidak berguna untuk memikat hati gadis itu.

Memikirkan hal itu membuat tangan Danish gatal ingin menyeret gadis itu ke KUA. Ahh, dia begitu takut kehilangannya bahkan saat gadis itu belum menjadi miliknya.