20

228 22 0
                                    

Happy reading !!!
Selamat datang di cerita WHAT IS LOVE !!!😊😙

Let's move to the story !!!😉😊😙

***
Hari Senin kembali menyapa. Memaksa semua insan manusia mengakhiri liburan dan segala kegiatan mereka dalam rangka mengusir penat setelah semua kesibukan yang telah dilalui.

Mungkin ini hari yang paling dibenci oleh orang-orang yang tidak pandai bersyukur bisa kembali dipertemukan dengan hari Senin. Namun para pejuang kehidupan menyambut dengan hati bergembira.

Lily dan Danish berjalan beriringan memasuki kampus. Ini bahkan masih jam 06:40 WITA tapi mereka sudah ada di kampus.

Hari ini jadwal kuliah Lily dimajukan ke jam 7 pagi membuatnya datang lebih pagi dari biasanya. Risa dan yang lainnya belum datang karena kuliah mereka baru dimulai pukul 9 nanti.

Kuliah Danish juga masih satu jam lagi tapi karena harus mengantar Lily ia jadi datang lebih cepat.

Lily masuk ke kelasnya sementara Danish memilih untuk langsung ke kelasnya. Lily melihat Siska sudah ada di kelas. Dia berjalan mendekati Siska yang duduk di dekat jendela.

Namun saat dia duduk di sampingnya, Siska langsung bangkit dan berpindah ke kursi lain. Lily menghembus nafas gusar. Siska benar-benar masih marah padanya.

Lily bertekat untuk meluruskan semuanya hari ini. Ia kembali mendekari Siska yang kini duduk tepat di depan meja dosen. Di sana baru ada mereka berdua dan dua teman sejurusan mereka.

“Sis, aku benar-benar minta maaf ! Seharusnya sejak awal aku bilang kalau dia suami aku. Maafin aku yaa !” kata Lily.

Dia benar-benar menyesal dengan apa yang terjadi. Padahal selama ini dia hanya dekat dengan Siska. Tapi sekarang hubungan mereka malah renggang gara-gara kebodohannya.

"Bisa diam nggak sih lo !” bentak Siska sukses membuat Lily dan dua teman sejurusannya  yang ada di kelas itu terkejut.

Lily memilih tidak mengikuti Siska lagi saat gadis itu kembali berpindah setelah membentaknya. Dia tidak menyangka Siska akan semarah itu padanya. Hah, itu semua karena kebodohannya.

Kelas yang tadinya sepi kini mulai ramai dengan kedatangan teman-teman mereka satu-persatu. Dosen mereka pun datang tepat pada pukul 07:00 sesuai kesepakatan. Lily tahu dosennya itu memang paling disiplin.

Bu Tika mengakhiri pembelajaran setelah pukul 08:45. Hari ini Lily masih ada satu kuliah tapi masih ada jeda waktu dua jam. Dia memilih untuk ke perpustakaan sekalian mencari materi tugas yang tadi bu Tika berikan.

Biasanya dia selalu bersama Siska tapi sekarang dia sendiri. Dia benar-benar tidak pandai mencari teman baru.

"Auu...” desah Lily saat kedua lututnya mendarat mulus di atas lantai keramik koridor perpustakaan.

Seseorang baru saja menabraknya.

"Jalan pake mata dong !” sinis orang yang menabrak Lily.

Lily tidak menanggapinya. Kedua lututnya terasa ngilu ditambah rasa terbakar di tangan kanannya yang terkena kuah panas bakso yang dibawa orang itu.

"Lo apa-apaan sih, Sis ! Jelas-jelas lo yang jalan nggak pake mata. Lagian ngapain lo bawa-bawa makanan di koridor perpus ? Makan yaa di kantin !” bentak Riki.

Lily kenal laki-laki itu. Dia adalah ketua jurusan mereka. Dan dia adalah salah satu dari dua teman jurusannya yang tadi berada di kelas saat Siska membentaknya.

"Kamu nggak apa-apa, Ly ?” tanya Riki.

Dia berjongkok di samping Lily yang masih terduduk.

"Ahh iya, aku nggak apa-apa !" kata Lily namun ekspresi kesakitannya dengan jelas mengatakan yang sebaliknya.

WHAT IS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang