37. Dika Melamar Risa

168 14 1
                                    

Happy reading !😊😉🤗

"Semua perempuan itu berharga layaknya sebuah intan permata yang harus dijaga dengan sebaik mungkin."

~Danish Luthfi Marq~

***
"Hah ! Capeknya !" Risa menghempaskan tubuh lelahnya ke atas kasur empuk di kamar inapnya. Kedua tangannya sengaja dibentangkan sementara kedua kakinya dibiarkan menjuntai ke lantai.

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan mereka baru saja sampai di hotel. Satu harian mereka sibuk berburu oleh-oleh karena itu adalah hari terakhir mereka di Swiss. Besok pagi mereka sudah kembali ke Indonesia.

Risa memejamkan kedua matanya sambil menghirup dalam aroma vanila dari pengharum ruangan di kamar itu. Risa suka wangi vanila. Rasanya menyegarkan dan begitu menenangkan.

Ting...

Risa membuka matanya sambil merogok kantong long coat miliknya saat mendengar dentingan dari ponselnya tanda ada pesan masuk. Risa sedikit menautkan kedua alisnya saat melihat ternyata itu pesan dari Dika.

Dasar penguntit !

"Maaf sayang, aku tau kamu pasti capek bangat tapi bisa temui aku di atap sekarang ?"

Itulah isi pesan dari Dika yang tentu saja sukses membuat Risa bingung. Ayolah ! Risa tahu kalau dia memang tipe perempuan yang ngangenin tapi hey mereka baru saja berpisah kurang dari lima menit yang lalu.

Dan sekarang Dika sudah memintanya untuk menemuinya ?

Benar-benar pria penguntit !

Risa memang tidak pernah salah menamai kontak Dika dengan nama 'PENGUNTIT'

Untung sekarang Risa cinta. Kalau tidak, dengan senang hati Risa akan menggorengnya bulat-bulat. Tentu saja itu hanya bercanda. Risa tidaklah sejahat itu. Paling tidak, Risa hanya akan mematahkan kedua kaki Dika biar dia tidak mengusiknya lagi.

"Okay, wait a minute !" balas Risa.

Biar bagaimana pun dia harus tetap menemui pacarnya itu. Dan sebenarnya dia juga sedikit merindukan pria menyebalkannya itu.

Okay ! Sepertinya Risa sudah mulai gila !

Risa langsung mengeratkan coat yang ia kenakan setelah membuka pintu roof top. Dinginnya angin malam langsung menyambutnya tanpa ragu. Menyapu lembut kulitnya yang bebas dari dekapan coat yang sedang ia kenakan itu. Rambutnya yang dibiarkan tergerai sedikit berkibar karena ulah keusilan angin.

Untuk sesaat Risa dibuat takjub melihat pemandangan malam dari roof top hotel itu. Pemandangan malam yang benar-benar luar biasa indah. Malam itu pun langit tampak cerah dengan taburan bintang-bintang yang menambah keindahan gelapnya malam.

"I love you. You are every reason, every hope and every dream I’ve ever had and no matter what happens to us in the future, everyday we are together is the greatest day of my life. I will always be yours. Before I met you, I never knew what it was like to smile for no reason. When I look into my heart, I see only you. If you can look into your heart and only see me, then we should spend the rest of our lives together !"

Risa membekap mulutnya melihat Dika yang kini berlutut tepat di depannya. Mengucapkan kata-kata yang mungkin biasa saja untuk sebagian orang namun karena pria itu mengucapkannya dengan sepenuh hati membuat rangkaian kata itu terdengar begitu manis di telinga Risa.

Dan keterkejutan Risa semakin sempurna saat Dika mengeluarkan sebuah kotak beludru dari saku coat-nya. Membukanya perlahan dengan kedua tangan yang bergetar. Memperlihatkan sepasang cincin yang begitu indah.

WHAT IS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang