14

194 21 1
                                    

Happy reading !!!
Selamat datang di cerita WHAT IS LOVE !!!😊😙

Let's move to the story !!!😉😊😙

"Danish berharap itu bukanlah mimpi. Bahkan jika itu memang hanyalah sebuah mimpi, tolong biarkan dia tertidur lebih lama lagi. Danish ingin berlama-lama dalam mimpi indah itu."

~Danish Luthfi Marq~

***
Lily membuka kedua matanya yang terasa begitu berat. Rasanya ada yang berbeda dengan tubuhnya. Dean yang melihat Lily sudah sadar langsung memeluk tubuh adiknya yang terlihat semakin kurus itu.

Sudah satu minggu Lily terus tertidur tanpa lelah. Lily seperti lebih betah di alam mimpi. Seakan dunia mimpinya jauh lebih menyenangkan daripada dunia nyata.

“Alhamdulillah, akhirnya kamu bangun juga dek !” seru Dean senang.

"Kak Dean ! Anak aku mana kak ?” tanya Lily saat baru menyadari perutnya rata.

Air matanya mengalir tanpa permisi. Dia menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya untuk memastikan.

Dean menatap adiknya sendu. Hari ini hanya ada dirinya karena pagi tadi dia memaksa semua teman-teman Lily termasuk Danish untuk masuk kuliah.

Mereka sudah terlalu lama membolos. Dan Dean tidak mungkin membiarkan itu.

"Kamu...kamu keguguran, dek !” kata Dean dengan wajah sendu.

Seketika tangis Lily pecah. Tidak ! Itu tidak mungkin. Dia memang pernah berfikir untuk menggugurkan anak itu. Tapi seiring berjalannya waktu Lily sudah begitu menyayangi anaknya.

Bahkan akhir-akhir ini dia sudah tidak sabar untuk berjumpa dengannya. Lily tidak sabar ingin berjumpa dengan anak mereka.

Tapi kenapa saat dia mulai menerima kehadiran anak itu dia malah pergi ?

Dean memeluk Lily semakin erat. Mencoba menenangkan adiknya yang sedang terpukul. Dean ikut menangis mengingat serentetan ujian yang terus datang silir berganti menyapa adiknya.

Dean tahu, itu tanda sayang Allah kepada adiknya. Dan dia tahu bahwa Lily pasti bisa melewati semuanya. Namun melihat adiknya yang menangis seperti itu benar-benar membuat hatinya sakit.

Dean terus merengkuh tubuh mangil Lily. Tidak peduli bajunya yang kini basar oleh air mata sang adik.

"Kenapa Allah mengambilnya dariku, kak ? Kenapa Allah tidak mengizinkanku bertemu dengannya ? Kenapa kak ?” Lily memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

Bahkan untuk bernafas saja rasanya Lily kesusahan. Dean menghentikan tangan adiknya itu. Tidak mau adiknya sampai melukai dirinya sendiri.

"Itu karena Allah lebih menyayanginya, dek. Dan Allah tau ini yang terbaik untuk adek. Adek harus ikhlas meski kakak tau itu berat. Adek harus terima apa yang sudah tertulis untuk adek, yaa !” kata Dean menasehati.

°°°
Lily berjalan perlahan keluar dari kamar saat mendengar sahabat-sahabatnya sudah datang. Melihat itu Danish langsung berlari mendekatinya dan menuntunnya untuk berjalan ke sofa dimana sahabat-sahabtanya berkumpul.

Risa yang baru muncul dari dapur langsung menyerahkan nampan berisi minuman di tangannya pada Bagas yang ada di depannya. Kemudian menghampiri Lily dan ikut membantunya.

Ahh, padahal Lily bisa berjalan sendiri !

Lily bisa melihat tas-tas sahabat-sahabatnga yang tergeletak di atas karpet bulu-bulu yang ada di ruang tamu. Itu berarti mereka semua memang baru pulang dari kampus.

WHAT IS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang