28

140 16 2
                                    

Happy reading !!!😉😊😙
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ! Please, support author with vote and comment !!!😉😉😙

Silahkan tambahkan cerita ini ke daftar bacaan/perpustakaan kalian, yaa !!😉😙

So let's move to the story !!!😉😉🤗😙

"Mungkin terlalu naif jika kita mendengar orang yang mengatakan, cinta tak harus memiliki. Tetapi kenyataannya, itulah level tertinggi dari mencintai."

~Bagas Purna~


***
Lily mengerjabkan kedua matanya. Mencoba nenyesuaikan dengan pencahayaan di ruang itu. Matahari pagi tampak sudah meninggi saat dia membuka matanya.

Cahaya matahari pagi yang masuk menembus kaca jendela yang tidak tertutupi kain gorden pun menyilaukan mata Lily.

Memaksa Lily untuk kembali memejamkan kedua matanya beberapa saat sebelum benar-benar menbukanya. Dia menatap sekeliling dan tidak mendapati Danish di sana.

Lily meraih ponselnya di nakas untuk mengecek jam.

"Innalillahi! Jam 8? Aku tidur atau hibernasi, sih?" teriak Lily histeris saat melihat jam di ponselnya sudah menunjukkan pukul 8 lewat 15 menit pagi.

Tadi malam, Lily langsung tidur setelah pulang dari salah satu restoran halal untuk makan malam. Rasanya dia benar-benar kelelahan.

Dan sekarang, dia baru terbangun. Karena sedang datang bulan jadinya Lily tidak bangun untuk sholat Subuh.

Dan lagi, kemana semua orang?

Kenapa tidak ada yang membangunkannya?

Lily beranjak dari tempat tidur dan mulai merapikannya. Setelah itu Lily memilih untuk mandi. Sekitar 15 menit kemudian Lily sudah selesai dengan ritual bersih-bersihnya.

Kening Lily berkerut mendapati kamar mereka masih dalam keadaan kosong. Danish belum juga kembali. Dia kembali mengecek jam dan ternyata sudah jam setengah sembilan.

Lily memakai bajunya dengan sedikit terburu-buru. Dia mengenakan gamis polos berwarna mocca yang dipadukan dengan jilbab dengan warna senada. Tak lupa memakai sneaker berwarna hitamnya.

Rencananya Lily akan memakai long carding hitam sebagai outer-nya. Namun karena terburu-buru dia lupa mengambil cardingan itu yang sebelumnya dia letakkan di atas kasur.

Lily turun menuju lobby saat tidak ada tanda-tanda ada orang di dalam kamar Risa. Di kamar Rayhan and the geng pun tidak terdengar suara-saura. Yang berarti mereka juga sedang tidak ada di kamar.

Lily menggaruk alisnya yang tidak gatal. Bingung harus mencari suami dan teman-temannya kemana. Senyumnya terukir saat membuka akun instagram miliknya. Dia melihat Risa memposting sebuah foto.

Jari-jari mungil Lily tampak menari-nari di atas layar ponselnya. Dia mencoba mencari alamat pusat perbelanjaan yang tadi diposting Risa di google maps. Lily berniat menyusul mereka ke sana.

"Kalau jalan cuma butuh waktu kurang lebih 10 menit. Berarti nggak terlalu jauh," gumam Lily senang.

Gadis itu mulai melangkahkan kakinya mengikuti arah yang ditunjukkan google maps di layar ponselnya. Dia berjalan melewati bangunan demi bangunan megah yang menjulang tinggi.

Seakan keadaan belum puas mempermainkannya, Lily kembali disugukan dengan kemalangan lain. Lily mengerang tertahan melihat ponselnya kehabisan baterai.

WHAT IS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang