32

148 17 4
                                    

Happy reading !!!😉😊😙
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ! Please, support author with vote and comment !!!😉😉😙

Silahkan tambahkan cerita ini ke daftar bacaan/perpustakaan kalian, yaa !!😉😙

So let's move to the story !!!😉😉🤗

"Bagaimana bisa ada perpisahan bahagia ? Saat-saat terakhir selalu menjadi yang paling menyedihkan !"

~Lily Rafanda Armando~

***
"Datang ke rooftop hotel tanggal 10 Oktober ! Jam 00:00 harus sudah sampai di rooftop, okay !!!💕" itulah isi surat yang diberikan Rayhan beberapa hari yang lalu.

Lily terbangun setelah mendengar bunyi alarm dari ponselnya. Jam sudah menunjukkan pukul 23:50. Cepat-cepat Lily meraih tongkatnya dan berjalan ke kamar mandi dengan sedikit tertatih-tatih.

Siang tadi sebelum pulang ke hotel, mereka mengantar Lily ke rumah sakit. Beruntung tidak terjadi hal serius dengan kaki Lily. Kaki Lily hanya diperban dan disarankan memakai tongkat.

Lily memakai sweater rajut berwarna putih sebagai dalaman yang dipadukan dengan celana hitam panjang dan jilbab hitam polos. Tak lupa memakai long coat mocca yang dibelinya beberapa hari yang lalu sebagai outer-nya.

Panjangnya long coat itu yang mencapai mata kaki Lily membuat celana panjang yang dikenakannya sampai tidak terlihat karena tertutupi seluruhnya oleh coat tersebut.

Lily juga memakai kupluk, sneakers, dan tas pemberian Bagas dan Rayhan yang sebelumnya sudah dia siapkan. Semua itu adalah permintaan kedua pria itu.

"Lily ingat kan janji kita malam ini ?" Lily membaca pesan yang masuk ke ponselnya.

Senyumnya terukir melihat pesan dari Bagas.

"Jam 00:00 sudah harus sampai rooftop, loh ! Jangan lupa ! Tapi hati-hati, yaa ! Kakinya kan masih sakit !" senyum Lily semakin lebar melihat pesan dari Rayhan.

"Okay ! Aku otw !" balas Lily kepada Bagas dan Rayhan.

Jam 23:55 Lily sudah siap. Dengan pelan dia berjalan keluar dari kamarnya. Sebisa mungkin Lily tidak membuat suara dari kedua tongkatnya saat menyentuh lantai. Lily tidak ingin mengusik tidur lelap suaminya.

Meski tidak mengerti kenapa Rayhan dan Bagas memintanya ke rooftop selarut itu, tapi Lily tetap memenuhi permintaan kedua sahabatnya itu. Apapun itu, Lily tidak masalah.

Toh, menikmati dinginnya angin malam di atas rooftop di tengah malam sepertinya bukanlah ide yang buruk. Apalagi malam ini sedang cerah. Pasti menyenangkan bisa menghabiskan malam di atas rooftop.

Lily menekan tombol lift membuat pintu lift itu terbuka. Lily kembali menekan tombol paling atas yang berarti rooftop. Untunglah, lift di hotel itu bisa langsung sampai ke atap. Jadi Lily tidak perlu lagi berjalan menaiki tangga.

Ting...

Pintu lift terbuka otomatis setelah sampai di rooftop. Lily keluar dengan tongkatkatnya. Setelah mengangkat kepalanya, sesuatu yang luar biasa menyambutnya di sana.

 Setelah mengangkat kepalanya, sesuatu yang luar biasa menyambutnya di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WHAT IS LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang