P.S 7

1.6K 60 0
                                    

     Suara tepuk tangan yang riuh dan juga sorak gembira dari para peserta yang membentuk setengah lingkatan besar di tepi lapangan sembari menyaksikan satu persatu pleton menunjukan gerakan PBB terbaiknya mengingat even ini memiiliki penilaian.

“langkah tegak maju jalan” suara dari sudut lapangan membuat peserta semakin riuh, disana pleton 2 moh. Hatta sedang memasuki lapangan.

Ehtah mengapa perasaan sinta menjadi aneh karena mendengar suara tegas itu dan melihat dia yang sedang menjadi danton. Iya dia adalah elvano, aneh padahal mengenal saja hanya sebatas nama dan muka itupun baru tadi pagi tetapi kenapa perasaannya berbeda.

Ditengah lapangan mereka menampilkan variasi pbb dengan sangat baik, sampai suatu suara mengalihkan pandangan sinta yang sedari tadi melihatnya tanpa berkedip.

“OMG! Lo dari tadi ngeliatin apa coba?” sinta melihat cewe berbaju merah putih dengan di padukan sedikit batik berada di sampingnya.

“nuke! Ngagetin aja lo”dia partner sinta sebagai seksi giat

“gue Cuma mau ngingetin jangan lupa kedip!, nanti mata lo kering”

Senja telah datang, ini merupakan akhir untuk berpisah tetapi untuk menorehkan cerita baru di esok hari ketika matahari terbangun dari tidurnya. Kini suasana sangat ramai setelah apel penutupan acara semua sedang asik untuk mengambil gambar sebagai kenang kenangan.

Setelah foto bersama dengan semuanya sekarang sinta sedang berada di tengah tengah formasi foto bersama dengan paskibra cakrawala, dengan gaya turun temurun dari generasi satu yaitu kedua tangan menyilang menutupi muka membentuk sebuah cakaran. Dan masih banyak yang lainnya.

“kak boleh foto bareng?” sinta yang tadi sedang memakai sepatu yang tadi di sangkutin diatas pohon oleh fernandi yang menyebalkan menurutnya. Diapun mendongkrakan kepala menatap cowo yang  sudang menjulang tinggi di atasnya.

“oh boleh” entah sudah seberapa banyak foto yang mereka ambil.

Deruan motor dan mobil memecah kesunyian sebelum nantinya akan meninggalkan sebuah ruang hampa di sekolah yang menjadi saksi bisu ini. Satu persatu mereka telah pergi pulang kerumah masing masing, begitupun sinta dan erzan yang menunggani motor gede milik cowo itu.

↙↙↙↙
Pembaca yang budiman!, tapi kalo namanya bukan budi author gak perduli.
Author cuma pengen simbiosis mutualisme dimana author mengisi dunia halu kalian dan kalian memberika  cerita ini vote udah cuma itu yg author mau.
Sekian wasalam.

Prasinta Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang