Prasinta Story [END]

P.S 16

Like and coment sebanyak2nya yah!!!

Malam ini dengan langkah pastinya seorang cowo mengenakan jaket berwarna crem . Ia mendekat ke arah kerumunan geng TBD dengan beberpa cewe disana.

“perasaan kemarin bawanya bukan yang ini bro” elvano memegangi sepion motor cowo blasteran yaitu izam sembari menelisik cewe berambut pirang dengan dihiasi pita berwarna merah, baju hitam yang bergambarkan elang didepan dengan belahan dada sedikit rendah.

“tau apa lo tentang gue?”  dia bangkit turun dari motornya

“ gue tau apa?, gue tau cewe yang hampir kena razia gara gara ditinggal si pacar kabur sendirian”ujar elvano ringan sembari menggaruk telinga bagian kanan.

“mau lo apa?”  izam mencengkram kemeja hitam itu dengan kuat.

“seharusnya gue yang tanya, mau lo itu apa? Lo punya pacar tapi selingkuh” elvano melepaskan cengkraman itu dengan mudah.

“haha pacar? (tawanya di ikuti gelak tawa para anak buah yang masih stay di atas motor) dia Cuma bahan taruhan gue karena gue kalah balapan” jelas izam

“lo bukannya anak sma dinamika kan? Kelas sepuluh?” meskipun dengan pencahayaan remang remang erzan masih bisa mengenali elvano.

(Gambar erzan)

“gue tantang lo balapan sekarang juga! Kalo lo menang lo boleh ambil motor gue, tapi kalo lo kalah lo putusin sinta dan jauhin dia sejauh jauhnya” tawaran yang cukup menggiurkan untuk seorang izam

“tawaran yang menggiurkan. Deal” mereka berdua berjabat tangan.

Aldava membawa selembar kertas yang di atasnya sudah bermatrai, dengan ketentuan kalau  sampai lawanyya ingkar janji dia akan membawanya ke jalur hukum.

Kedua motor itu terlihat selalu beriringan seimbang yang sebentar lagi akan mencapai garis finis saat izam berhasil mendahului ternyata di depannya ada gerobak sampah akhirnya diapun limbang dan terjatuh. Balapan pun dimenangkan oleh elvano dan sang lawan dilarikan kerumah sakit.

“hebat lo! gak nyangka gue” aldava menepuk nepuk punggung el.

“demi kebahagiaan orang yang buat gue jatuh cinta”

“dengan cara lo misahin mereka bukannya itu akan membuat sinta sedih yah?” tutur aldava yang malam ini mengenakan kaos oblong berwarna putih dan celana selutut armynya jangan lupakan dengan kacamata yang senantiasa melingkar di sana.

“kesedihan itu hanya akan sebentar, daripada ia setiap hari berada di atas duri”

Pembaca yang budiman!, tapi kalo namanya bukan budi author gak perduli.
Author cuma pengen simbiosis mutualisme dimana author mengisi dunia halu kalian dan kalian memberika  cerita ini vote udah cuma itu yg author mau.
Sekian wasalam.