P.S 38

1.1K 34 0
                                    

Elvano tidak pernah mengangkat panggilan dari sinta setelah kejadian kemarin, hari ini adalah kepulangan el dari study tournya. Dan sintapun akan main kerumah el atas apa yang el kirim melalui pesan.

“el aku minta maaf soal yang kemarin, aku tuh lagi ada di dalam pasar sama ketua kelas buat nyari perlengkapan kelas. Kamu kan tau ini awal masuk sekolah” el masih diam sembari memandangi sinta dengan lekat.

Mereka sedang berada di ruang tamu. Tanpa aba-aba el langsung mencium bibir sinta untuk pertama kalinya. Hanya sebuah kecupan yang cukup lama, sinta yang kaget hanya diam sambil membulatkan matanya.

“jangan pernah tinggalin aku, dan jangan dekat-dekat dengn cowo lain!”

“el,, kamu mesum" sinta memasang muka masam.

Setelah mengucapkan itu el kembali mencium bibir sinta, namun kali ini dengan sedikit lumatan.

“bunda mata kesya ternodai” teriakan itu membuat aktifitas mereka berhenti.

“sialan ganggu aja” batin el

“duh, malu banget” batin sinta sembari menjauhkan posisi duduknya.

“ada apa sih dek? Teriak teriak kaya di hutan” sefrian ibunda el keluar dari dapur.

“kaka cium ciuman bun” ibunda el pun langsung tertawa

“yaudah orang kaka kamu udah besar, ayo ganti baju jangan gangguin kak!”

“di kamar aja mending lanjutinnya” sambung ibunda el sembari tertawa menggoda.

“ah el mah nyebelin, akukan jadi malu”
El kembali mendekatkan tubuhnya hingga menghimpit sinta di lengan kursis

“kaka oleh olehnya mana?” ternyata kesya kembali mengganggu mereka berdua.

“shit!, gue bunuh loh” kesya pun lari dengan tertawa menuju kamar.

“ayo lanjutin di kamar” ujar el

“lanjutin apa emang?” tanya sinta dengan polos.

“pake gak tau segaa” el langsung menggendong sinta menuju kamarnya.

"Jangan sampe kelewatan el!!!" Teriak bunda menggema di seluruh penjuru ruangan

Prasinta Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang