Prasinta Story [END]

P.S 48

Satu tahun telah berlalu, kini sedang diadakannya acara ospek penerimaan mahasiswa baru, terlihat cukup padat kesibukan panitia. Sekarang sinta sedang menyiapkan ruangan untuk maba fakultasnya menerima bimbingan dari kaprodi.
........

“ jadi masa lalu bukan hanya memberikan dampak negatif, masa lalu juga dapat mendorong dan memotifasi kita untuk melangkah kedepan”

Di akhir  orasinya Ibrahim baskara ketua dari BEM fakultas ekonomi dia menyinggung masalah masa lalu yang harus dijadikan sebagai pendorong dan patokan.

“ apakah ada yang mau di tanyakan? Atau menambahkan” saat bibir ibrahim baru saja tertutup, dari barisan maba di depan ada yang mengangkat tangan sebelah kanannya.

“perkenalkan nama saya elvano raden raider”  sinta yang sedari tadi sedang berbicara dengan rakannya pun terdiam membeku.

“ menurut saya tidak semua masa lalu bersifat negatif dan juga dapat mendorong. Ada juga masa lalu yang membuat seseorang terstop yang mengakibatkan zona nyaman tidak mau berjalan maju dan tidak akan bisa berjalan mundur”  diakhir kata semua orang yang ada di sana bertepuk tangan namun tidak untuk sinta.

Sedari tadi el sedang memantau sinta dari kejauhan, setelah hampir satu tahun tidak bertemu sinta semakin cantik. Diujung koridor dengan mengenakan baju dan celana jens berwarna hitam dibaluti dengan jas almamater sembari mengangkat telfon, kebiasaannya tetap sama rambut panjang yang suka tergerai.

“ngeliatin apa bro?” deral menghampiri el yang sudah cukup lama berdiri sembari pandangannya mengarah kedepan.

“lo suka sama kak sinta? Si model cantik itu”

“bukan suka lagi, gue masih cinta sama dia. Dia mantan gue” ujar el dingin. Memang sikap el sejak setahun belakangan ini berubah menjadi dingin.

Tidak bisa terbuka lagi, dulu setelah ia putus dengan sinta ia begitu terpuruk bahkan aldava yang notabennya sahabat sejak kecilpun tidak mengenal sahabatnya lagi. Setelah el mendengar kabar dari elssa bahwa sinta keterima di universitas negeri yang ada di yogyakarta dia tak kenal lelah untuk terus belajar, hingga bisa di terima di kampus tersebut.

“ udah muve on!, lo gak denger kabar kak sinta? Dia udah punya tunangan seorang Tni angkatan laut, huuuuhh lo aja lewat”