Prasinta Story [END]

P.s 26

Saat sampai di pertengahan jalan sinta mengumpat seraya matanya berkaca kaca, pasalnya motor elssa kehabisan bahan bakar dan balapan baru setengah perjalanan, iapun pasrah dan menepikan motor matick berwarna biru itu ke pinggir jalan.

“kok sinta gak keliatn el?” tanya aldafa kepada el saat sudah bebrapa menit ia berada di sana.

“oh iya yah” seolah el baru saja mengingat akan hal itu.

“duh kayanya kehabisan bensin deh” ujar elssa takut dan di hadiahi tawaan oleh aldava.

“hahah anjir lo mau buat curang tapi malah senjata makan tuankan”

“duh mending kita susulin aja deh! Gue udah siap kalo kena amukan tuh anak gorila, pasalnya dia juga gak tau akan hal ini” mereka berdua sibuk berdebat sampai tidak menyadari kalau el sudah melesat pergi.

“kamu gak papa?” ujar el sebari menyodorkan botol air mineral yang isinya sudah tidak penuh lagi.

“sialan lo ah” sinta mendongkrakan wajahnya dan merampas dengan paksa botol itu.

“jangan galak galak dong sama pacar sendiri” kedua bola mata sinta membulat setelah el menyolek dagunya.

“ pacaran aja sono sama jangkrik jaliteng” kali ini sinta melemparkan botol air kosongnya kepada el.

“seportif dengan kesepakatan! Ingat salah satu perinsip paskibra menepati janji”