P.S 21

1.4K 50 0
                                    

Hampir satu setengah bulan ini sinta tidak pernah mengendarai motornya menuju ke sekolah, karena ayahnya selalu mengantarnya.

“sayang nanti pulangnya mang kasir yang jemput yah!, ayah ada rapat soalnya”

“iya yah siap” setelah itu dia turun dari mobil berwarna hitam mewah itu.

****
Suasana kelas sungguh sangat ricuh karena hampir dua puluh menit bel pulang sekolah tetapi guru kiler didalamnya masih belum beranjak untuk keluar.

“baik sampai disini saja, selamat siang” banyak sorakan makian yang keluar dari mulut para siswa siswi.

“duh mang kasir mana sih, kok gak jemput” diapun memutuskan untuk jalan kaki menuju pertigaan tempat halte bus. Dia berusaha menyuekkan segerombolan siswa siswi yang berada di depan gerbang sekolah tetangganya.

“sendirian aja neng?, gak laku yah?” sinta menghentikan langkahnya karena mendengar kalimat itu.

“bekasan jadi gak ada yang mau” sinta sangat mengenal suara itu. Dia adalah izam. Saat ia akan membalikan badannya menghadap izam, sebuah motor sport berhenti tepat di sampingnya.

“ayo sayang pulang, udah di tungguin ayah” seorang cowo yang mengenakan baju osis dan menyodorkan helm yang sama seperti yang ia kenakan.

Sinta tidak menolak karena ia tau siapa cowo yang hanya kelihatan matanya itu. Lagian sepertinya elvano adalah penyelamat yang tuhan berikan. Dia pun menaiki motor sport itu. Sedangkan tidak ada yang mengetahui izam mengepalkan telapak tangannya karena geram.

Prasinta Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang