Prasinta Story [END]

PS. 9

Langit nampak hitam pekat mungin karena sudah sore di tambahlagi awan mendung yang menghiasi. Jalanan sangat ramai karena bertepatan dengan jam pulang sekolah, tepat di jalan itu ada dua sekolah faforit yang saling beriringan yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Pancadara dan Sekolah Menengah Atas Pancadarma yang merupakan satu yayasan namun beda bangunan.

Sinta meninggalkan motor matic dan tas miliknya di sekolah dan melangkah menuju sekolah SMA, di depan sana tepatnya di gerbang berwarna hitam yang menjulang tinggi dia mendapati gerombolan cowo dengan motor gedenya. Sinta melangkah dengan pasti menghampiri gerombolan itu, karena dia tau itu adalah geng dari sang pacar.

The black danger yang artinya sihitam berbahaya itulah nama geng yang disegani oleh para siswa siswi sekolah pancadarma, mereka terkenal nakal, bandel, gak disiplin intinya tuh gak ada baik baiknya. Di ketuai oleh Izam Fahrenza cucu ketua yayasan pancadarma sekaligus cowo yang menyandang setatus sebagia pacar sinta selama hampir enam bula ini.

Kebahagiaan yang selalu sinta dapatkan tak pernah sebanding dengan kesedihan yang selalu di torehkan oleh sang pacar, Tapi ia tetap bertahan karena rasa cintanya yang sudah mendalam. Mengingat izam adalah cowo yang telah hadir dan menyembukan lukanya ketika ia terpuruk hampir satu bulan karena kenan sang mantan pacar.

“zam!” yang dipanggilpun bangkit meninggalkan para teman temannya.

“kenapa bee?” dia menghampiri sinta dan menggandengnya menuju tempat duduk di bawah pohon mangga.

“kemarin kemana?” tanpa bertele tele sinta langsung menanyakan hal yang sedari kemarin mengganjal pikirannya.

“aku ada kelas les, bee” ujarnya sembari merengkuh pundak sang pacar

“plisss aku bukan orang bodoh zam, kenapa kamu masih ngikutin balapan liar itu?”  terdengar suara yang cukup frustasi dari sinta

“oh ternyata tau” tanpa malunya izam tertawa remeh

“zam, lo tau kan seberapa bahayanya dari hobi lo?”

“kenapa sih lo bawel banget?, lo lihat (sembari menunjuk ke arah gengnya) pacar mereka semua fine fine aja! Malah setiap mereka akan balapan pacar mereka mendampingi. Gak kaya lo!, gue tuh ketua di geng itu tapi pacar dari sang ketua yang di seganipun melarang larang seperti anak kecil” dengan amarah cowo itu berkata dan mengeluarakan nada tinggi, setelah itu pergi dan menjalankan motornya  yang berwarna hitam meninggalkan kawasan sekolah.
 

🔥🔥🔥
Sebenernya sinta oon gak sih? Udah tau di kasih kesedihan terus tapi tetep aja masih cinta katanya.

Pembaca yang budiman!, tapi kalo namanya bukan budi author gak perduli.
Author cuma pengen simbiosis mutualisme dimana author mengisi dunia halu kalian dan kalian memberika  cerita ini vote udah cuma itu yg author mau.
Sekian wasalam.