P.S 34

1.2K 41 0
                                    

Hoek hoek

Dari pekarangan rumah sampai dia berlari menuju toilet dapur gejolak perutnya masih sangat membuatnya kesal.

“kamu kenapa dek?” terdengar suara afkar dari luar pintu

“abang, suruh (hoek) kak lila ambilin pakaian sinta di kamar” sembari menahan mual dia teriak dari dalam toilet, tanpa menunggu perintah kedua kalinya lila langsung mengambilkan baju.

“kamu kenapa sih dek?” terlihat muka cemas afkar saat pintu terbuka.

“bang aku mau ketemu mamah” ujar sinta lemas didalam gendongan sang kaka.

“kaka telfonin mamah yah, biar pulang” usul lila

“ade mau kesana aja kak”

	Dengan koper berwarna silfer serta jaket tebal berwarna coklat muda sinta memasuki bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan koper berwarna silfer serta jaket tebal berwarna coklat muda sinta memasuki bandara. Memang setelah permintaan sinta, kakanya langsung memesankan penerbangan pertama menuju paris.

GANTI BAJU KAMU!, gue gak pernah ngizini lo buat nyentuh barang-barang pribadi gue”
“dasar kaya bocah!, selalu pergi saat menghadapi masalah. Lihat umur lo sama gue itu tuaan lo gak sadar dirri”
Kata kata itu selalu terngiang dalam pikiran sinta saat perjalanan hingga sampai ke mansion milik omahnya.

“kamu sakit apa dek?” mamahnya yang sedari tadi didepan pintupun langsung menghampiri sinnta.

“biasa mah, tadi bau ikan bakar”

“kamu udah tau mana yang kamu suka dan mana yang kamu gak suka harusnya hindarin dong dek”

“maaf mah” sinta kembali menangis, sejujurnya dia kembali keparis hanya untuk menghindari el.
  

Prasinta Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang