Prasinta Story [END]

P.S 43

Akhir-akhir ini el sering sekali memancing amarah sinta, dia terang terangan mendekati wanita bahkan tanpa sungkan saat sedang berdua dia membalas chatingan dari cewe termasuk juga devita.

“sin lihat deh seksi banget anjir” el menunjukan foto kaka kelasnya yang notabennya adalah seorang model, ia  berpose cukup menggugah iman kaum adam.

“kamu apa apaan sih el, iss ngeselin banget sumpah” amarah sinta sudah sampai di puncak setelah hampir satu minggu ini ia redam.

Sinta menaruh mangkuk panas berisi mie instan rebus ke atas meja makan yang barada di ruang makan rumah el. Iapun langsung berlari kedapur untuk membasuh tangannya dengan air keran karena cukup panas.

“udah tau panas, pake mau atraksi segala kaya master limbad” el menarik tangan itu dan meniup niupinya.

“kamunya gila, udah tau pacar kamu cewe frontal banget muji bodi cewe lain di depan pacar”

“tapikan itu fakta yank” mendengar itu sinta langsung menarik tangannya dan naasnya tangan itu terbentur pentri tempat pencucian piring.

“awww”

“mampuskan loh!, sini duduk” dengan tawa yang tertahan el mengajak sinta kembali duduk di meja makan.

“di makan mie nya!”

“udah gak nafsu” karena jawabannya itu, el menatapnya dengan tatapan horor

“sayang kamu nyidam? Kamu lagi hamil?” dengan sepontan sinta langsung menjitak kepala el dengan sendok yang ada didepannya.

“bangke, aku aja masih virgin mana mungkin hamil”

“oh ya udah sini aku bobol” sinta yang mengerti maksud pembicaraan el pun langsung menyiram kepala el dengan air putih satu gelas.

“sayang kamu apa apaan sih? Akukan jadi basah” protes el

“sekali kali otak kamu perlu mandi biar gak kotor pikirannyaa”