P.S 17

1.3K 49 0
                                    

Malam ini saat sinta baru saja menarik selimut bergambarkan catur dia mendapatkan telfon dari erzan kalo sang kekasih mengalami kecelakaan saat balapan dan sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit cipta pelita dengan bergegas dia berganti pakean tidurnya dengan baju sweeter berwarna putih yang nampak kebesaran ditubuhnya dan celana sepaha iya terburu buru menaiki taxi online yang tadi ia pesan.

Malam ini saat sinta baru saja menarik selimut bergambarkan catur dia mendapatkan telfon dari erzan kalo sang kekasih mengalami kecelakaan saat balapan dan sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit cipta pelita dengan bergegas dia berganti pakean tid...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Rumah sakit cipta pelita pak” mobil itu berjalan membelah jalanan sepi di malam hari

Ruang vvip nomer 32 kakinya terus melangkah sembari kedua bole matanya melihat semua nomer pintu yang ia lewati. Di pertigaan lorong saat dia akan melangkahkan kakinya lurus, ada sebuah suara dari arah kiri yang memanggilnya.

“sinta!” dia adalah rasya cowo tengil yang selalu membuat sinta geram akan semua tingkahnya. Iapun berlari menghampiri dua teman izam.

“kok bisa sampai kecelakaan sih?”

“dia menabrak gerobak sampah” setelah mendengarkan jawaban erzan dia melangkahkan kakinya memasuki ruangan itu.

“assalamualaikum”

“eh sayang” dia mendapatkan sambutan pelukan hangat dari sang ibunda izam, ayahnya yang sedari tadi memarahi izampun terdiam.

“kamu khawatir banget sama izam nak?” pertanyaan pria paruh baya itu yang memakai kacamata.

Semua pandangan menuju ke arah kaki sinta tepat arah yang di tunjuk sang ayah dari pacarnya itu. Dia pun tersenyum kikuk karena mendapati kaki jenjangnya mengenakan sandal japit yang biasa ia taruh di depan kamar mandi di dalam kamar.

“eh iya om, tadi gugup banget sampe baru nyadar” sinta menunjukan cengiran kudanya yang membuat tante bila tersenyum penuh sayang.

“kamu gak usah repot repot perduliin cowo brandal kaya dia nak! Kalo om punya banyak anak mesti sitengil ini udah om taruh di nusakambangan”

“cek, ayah anaknya lagi sakit bukannya di doain yang baik baik malah di marahin mulu” izam berucap.

“ayo lah bun keluar! Pusing ayah ngedepin anak yang gak tau diri ini” tante bila mengekori om deni keluar ruangan.

Pembaca yang budiman!, tapi kalo namanya bukan budi author gak perduli.
Author cuma pengen simbiosis mutualisme dimana author mengisi dunia halu kalian dan kalian memberika  cerita ini vote udah cuma itu yg author mau.
Sekian wasalam.

Prasinta Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang