P.S 13

1.4K 50 0
                                    

Setelah kejadian itu beberapa hari sinta tidak mendapatkan kabar dari sang pacar, gundah dalam hatinya semakin besar bak sebuah tetesan tinta pada kertas yang semakin lama akan semakin membesar. Sampai dihari minggu yang terik ini dia memilih pergi kerumah sang pacar.

“assalamualaikum” terlihat seorang satpam berbaju putih membukakan gerbang untuknya

“waalaikumsalam, masuk non di dalam juga ada temen temennya aden” memang pak dirjo sudah mengenal sinta karena sering diajak main oleh izam. Matanya menelisik beberapa motor gede berwarna hitam yang sudah terparkir di halaman rumah.

Saat kakinya baru saja memasuki pintu besar berkayu jati itu ia disambut dengan pemandangan yang tidak mengenakan didepannya dimana izam sedang memeluk cewe berambut panjang yang berwarna kecoklatan dengan mengenakan kemeja berwarna putih.

“lo kemarin sadis amat ninggalin sinta” kaliamat yang dikeluarkan erzan disambut gelak tawa oleh izam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“lo kemarin sadis amat ninggalin sinta” kaliamat yang dikeluarkan erzan disambut gelak tawa oleh izam

“sayang gue, dari pada motor gue ketangkep polisi” seperti ada bongkahan batu besar yang mengenai hati sinta. Pasalnya sang kekasih lebih menyayangkan motornya dibandingkan sang pacar.

“ya ampun sayang, kapan datang?” jika klian berharap itu adalah izam maka kalian salah besar. Ibunda izam yang menghampirinya dan memeluk dengan erat tubuh itu untuk menyalurkan rasa rindu. Izam langsung melepaskan pelukannya dengan gugup dia menghampiri sinta.

“baru aja ko tante” bohong! Kebohongan yang sinta keluarkan pasalnya dia berdiri didepan pintu sudah cukup lama bahkan sudah banyak ia mendengarkan perbincangan mereka. Setelah izam menghampiri sinta ibundanya memilih beranjak.

“beby kok kesini gak ngabarin?” satu kecupan mendarat di kening sinta, matanya masih terus menelisik sosok cewe yang sedari tadi izam peluk.

“aku kesini Cuma mau ngembaliin ini kok” dia menyerahkan topi hitam dan jaket jens yang ia kenakan saat menemani izam balapan.

“simpen aja yang buat kamu”

“sayangnya gue gak suka bekasan orang, gue pamit ada kerja kelompok” kemarahan sinta sudah berada di ubun-ubun namun ia berusaha menahannya.

“oh kalo gitu aku anterin yah” sekarang izam sangat was-was pasalnya nada bicara sinta berbeda, ia takut pacarnya itu mendengar semua percakapannya.

“gak perlu gue udah di tungguin teman di depan”setelah itu dia melangkah pergi.

😈😈😈😈
Pantes gak sih yang jadi pemeran pelakornya itu dia?

Pembaca yang budiman!, tapi kalo namanya bukan budi author gak perduli.
Author cuma pengen simbiosis mutualisme dimana author mengisi dunia halu kalian dan kalian memberika  cerita ini vote udah cuma itu yg author mau.
Sekian wasalam.

Prasinta Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang