Chapter 3

45.5K 2.2K 80
                                    

"QILA CEPAT KEMARI" teriak Ros-Mama angkat Qila.

"Iy-iya Ma" gugup Qila.

"Sekarang kamu cuci baju ini terus di setrika yang rapi" tegas Ros.

"Ta-tapi aku masih sak-"

"Jangan banyak alasan, mau kamu sakit kek atau enggak kek saya tidak peduli" ketus Ros.

'Jleb'
Hati Qila terasa sepeti ditusuk oleh ribuan jarum. Jadi selama ini mamanya tidak peduli padanya?

"CEPATT"

"Iy-iya Ma"

Dengan lemas Qila terpaksa pergi kekamar mandi untuk mencuci pakaian keluarganya, padahal masih ada bi Minah yang biasanya mencuci kenapa malah Qila? Pikir Qila.

Qila terus saja melamunkan mengapa keluarganya sangat tidak peduli padanya. Hingga ia tidak menyadari bahwa baju yang di setrika yang telah terbakar. Aretha yang sedang dikamar tiba-tiba mencium bau gosong, kemudian ia pun segera mencari dari mana asalnya bau gosong tersebut.

"Yaampun Qila, loe itu gimana sih nyetrika baju aja gak becus, lihat nih baju kesayangan gue gosong gara-gara loe" bentak Aretha.

Lamunan Qila terbesar oleh suara bentakan Aretha. Ia membulatkan matanya bahwa baju yang di setrika yang telah gosong.

"Ma-Maaf kak, Aku gak sengaja" gugup Qila.

"MAMA, PAPA" teriak Aretha.

"Ada apa sayang? Kenapa teriak-teriak?" ucap Ros yang datang bersama Ferdi-Suaminya.

"Ma, Pa lihat nih baju kesayangan aku gosong gara-gara anak sialan ini" rengek Aretha.

"Heh Qila kamu ini gimana sih nyetrika baju aja gak becus, lihat nih baju kesayangan anak saya gosong gara-gara kamu"

"Ma-maaf Ma Qila gak sengaja" lirih Qila sambil menunduk.

"Pa kasih dia hukuman, Mama antar Aretha kekamar dulu" ucap Ros kemudian berlalu bersama Aretha dari hadapan Ferdi-Suaminya.

"Heh, sini kamu" ucap Ferdi.

"Iy-Iya Pa" gugup Qila.

"Nih rasakan hukuman kamu, karena kamu udah merusak baju kesayangan anak saya" ucap Ferdi sambil mengarahkan setrika kepada tangan Qila.

"Akhh panas pa, perih" ringis Qila.

"Diem anak sialan"

"Pa Qila mohon Pa, berhenti panas Pa" lirih Qila.

"Kenapa Papa tega sama Qila, Qila kan anak Papa, tapi kenapa Papa memperlakukan Qila kaya gini hiks... hiks... " lirih Qila sambil menitikan air matanya.

"Karena kamu bukan anak saya. Kamu anak angkat dirumah ini" ucap Ferdi.

'Jdarr'
Bagai disambar petir! Jadi ternyata Qila bukan anak kandung nya. Pantas saja keluarganya memperlakukan buruk kepadanya.

"A-apa! Papa pasti bohong kan?" tanya Qila Syok.

"Tapi itu lah kenyataanya. Kamu saya temukan di depan rumah saya. Mungkin keluarga kamu tidak menginginkan kamu atau mungkin juga kamu ANAK HARAM!" ucap Ferdi sambil penuh penekanan.

"Pa-papa pasti bohong kan" tanya Qila lagi.

"ITU MEMANG KENYATAAN NYA ANAK SIALAN" tegas Ros yang baru saja datang.

"Sekarang kamu pergi dari rumah saya. Karena saya tidak mau menampung anak haram seperti kamu" sambung Ros.

"Ta-tapi Ma"

"Jangan panggil saya Mama, karena saya bukan Mama kamu" ketus Ros.

"CEPATT" tegas Ferdi.

"Iy-Iya Pa, kalau gitu Qila permisi dulu. Terima kasih telah membesarkan dan merawat Qila selama ini walau pun tanpa kasih sayang. Dan Qila tidak akan melupakan apa yang telah diperbuat oleh kalian Qila pamit Assalamu'alaikum" ucap Qila sambil melangkahkan kakinya kearah pintu keluar.

Hati Ferdi dan Ros terasa seperti tertusuk pisau oleh kata-kata yang diucapkan oleh Qila. Namun mereka tidak menghiraukan nya. Mungkin itu hanya perasaannya saja.

Qila berjalan dengan lemas di trotoar, langit sudah mendung menunjukkan tanda hujan.

"Ya Allah kenapa hidup Qila begini? Kemana orang tua kandung Qila" lirih Qila. Dan tak lama kemudian hujan pun turun membasahi kota, mungkin hujan juga merasakan apa yang dirasakan oleh Qila.

Ketika Qila akan menyebrang, sebuah mobil melaju dengan cepat.

"Aaaa" teriak Qila, namun ia tak merasakan sakit. Apa ia belum mati?.

"Dek, adek gak papa kan? Maaf saya tidak sengaja" tanya seorang laki-laki yang mengendarai mobil tersebut.

"Qila gak papa kok kak, ini bukan salah kakak ini salah Qila yang gak hati-hati" lirih Qila.

"Ohh iya, kenapa hujan begini kamu ada disini?" tanyanya.

"Qi-Qila diusir kak hiks... hiks...dan sekarang Qila gak tahu lagi mau tinggal dimana" lirih Qila sambil menitikkan air matanya. Kemudian laki-laki tersebut membawa ia kedalam dekapannya. Ia merasa nyaman berada dipelukan Qila, begitupun juga dengan Qila ia merasa sangat terlindungi.

"Sstt Qila tenang yah, saya akan menjaga kamu, kamu mau kan jadi adik saya?" tanya nya.

"Qi-Qila mau kak jadi adik kakak" ucap Qila senang sambil melepaskan pelukannya.

"Nama panjang Qila apa?" tanya nya.

"Aqila Felicia, kalau kakak?" tanya Qila.

"Alvaro Edward Elvarette" jawabnya.

"Ja-Jadi kakak anak pengusaha sukses itu" kaget Qila yang diangguki oleh Alvaro.

"Qila manggil kakak abang aja oke" ucap Alvaro.

"Oke abang" ucap Qila senang.

"Yaudah sekarang Qila mau kan ikut kerumah abang?" ajaknya.

"Mau bang, Qila mau"

"Yaudah sekarang kita naik mobil yuk"

Kemudian mereka pun melakukan mobil nya menuju mansion keluarga Elvarette.

Tak membutuhkan waktu lama, Alvaro dan Qila pun sudah sampai dimansion milik keluarga Elvarette.

"Assalamu'alaikum Al pulang" ucap Alvaro.

Kebetulan keluarga Elvarette tengah berkumpul diruang keluarga.

"Wa'alaikumsalam, tumben baru pulang. Kamu hujan-hujanan kan? Cepat ganti baju nanti kamu masuk angin bang" ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah Maminya.

"Iya, tapi bentar dulu. Al mau ngasih kejutan buat kalian semua" ucap Alvaro.

"Kejutan apa?" tanya Alex-Opanya.

"Qila sini masuk sayang" ucap Alvaro.

Dan muncullah seorang gadis cantik yang muncul dari balik pintu. Keluarga Elvarette belum sepenuhnya melihat wajahnya karena gadis itu menunduk.

"Qila sini sayang, jangan nunduk angkat kepala mu" ucap Alvaro.

Kemudian Qila pun mengangkat wajah cantiknya dengan perlahan dan semua keluarga Elvarette menegang seketika. Pasalnya gadis itu sangat mirip dengan Rina-Istri Alex.

--o0o--

Sorry baru bisa update.
Gimana sama part ini? Gantung?
Oke jan lupa Vote and Comment yah.
See you next part

POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang