Chapter 42

14.8K 1K 651
                                    

Sesampainya di bandara, David  langsung membawa Aqila ke salah satu rumah sakit terbaik yang berada di Jepang yaitu, The University of Tokyo Hospital.

"Sayang, sekarang kita sudah berada di Jepang untuk pengobatan kamu. Om harap semoga kamu cepat sadar yah. Om rindu lihat tawa indah kamu itu. Om menyayangimu," ucap David seraya mengelus rambut Aqila lembut.

"Maaf Pak, saat nya pasien di pindah kan ke ruangan operasi," ucap salah satu suster.

David mengangguk. Lalu menatap wajah Aqila yang tengah tertidur dengan damai.

"Sayang kamu harus kuat yah. Om menyayangi mu," kata David.

"Silahkan sus," lanjut David.

Beberapa suster pun segera mendorong brankar Aqila menuju ruang operasi.

David yang berada di depan ruang operasi pun tak henti-hentinya melafalkan do'a untuk kesembuhan Aqila.

* * *

"HEH ARYA, KOK LO JITAK KEPALA GUE SIH," pekik Juna sambil menarik rambut Arya.

"WOY LEPASIN TANGAN LO DARI RAMBUT CETAR GUE. LO MAU RAMBUT GUE BOTAK HAH?," ucap Arya sedikit berteriak.

"Uwu kalian cocok deh," kata Maureen.

Mendengar ucapan Maureen, sontak mereka berdua pun langsung menjauh.

"Najis," kompak Arya dan Juna.

"Tuh ngomong nya aja kompak," ucap Maureen.

"Diem lo mak lampir," ketus Arya.

"Enak aja lo ngatain gue mak Lampir. Gue bilang Farrel tahu rasa lo," ancam Maureen.

"Bilang aja sono," kesal Juna.

Maureen mendengus, "Farrel liat tuh mereka ngatain aku mak lampir,"

"Mampus," dingin Farrel.

"Ish Farrel kok kamu gitu sih sama pacar kamu sendiri," rengek Maureen.

"Jangan anggap dia Rel, dia itu perempuan jadi-jadian," sahut Arya.

"Sembarangan lo, heh gue itu manusia normal ya," ketus Maureen

"Lo emang pacar gue—," dingin Farrel.

"Tuh kan Farrel aja anggap gue," kesal Maureen.

"Eh gue belum selesai ngomong ya, main potong aja. Lo emang pacar gue tapi itu DULU. Dan sekarang lo udah bukan siapa-siapa gue lagi. Camkan itu," jelas Farrel dengan nada datar.

"Hahaha mampus lo, udah ngefly ehh malah di jatuhin, aduh ngakak gue," tawa Juna.

Maureen yang kesal sekaligus malu pun langsung melepaskan sepatu kanannya, dan menabok mulut Juna dengan sepatunya itu, dan setelah itu pun ia langsung pergi meninggalkan Kenzie dkk.

"HUAAA MAMAH, MULUT ANAK MU INI UDAH GAK SUCI LAGI. HEH MAK LAMPIR LO JADI ORANG KAGAK ADA SOPAN-SOPANNYA YA. TANGGUNG JAWAB LO," pekik Juna.

"SALAH LO SENDIRI," pekik Maureen yang telah keluar dari pintu kantin.

"Anjir, parah banget si Maureen. Tapi gue juga seneng karena dendam gue sama lo terbalaskan," kata Arya.

POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang