Chapter 19

17.6K 840 32
                                    

Vote⭐
Comment💬

Happy Reading❤
––––––––––––––––––––

"hiks... hiks... Kenapa bang Al bentak Qila hiks... hiks... Padahal Qila cuma mau sekolah hiks... Lagi pula kondisi Qila juga baik kok hiks... hiks..." isak Aqila yang tengah duduk dilantai kamarnya sambil memeluk lututnya sendiri

"Aku benci bang Al,  hiks... Aku benci hiks... hiks..." racau Aqila

"AKU BENCI DIRIKU SENDIRI, AKU BENCI DIRIKU YANG LEMAH INI hiks... aku benci hiks..." pekik Aqila sambil melemparkan vas bunga hingga hancur tak terbentuk

"Sayang kamu kenapa nak? Buka pintu nya sayang ini Mami" ucap Alfina-Maminya Aqila dari depan kamar Aqila dengan nada khawatir

"Qila gak papa Mi. Qila gak mau mau buka pintu nya. Mami tolong tinggalkan Qila, Qila mau sendiri" jawab Aqila dari dalam kamar

"Tapi sayang---

"Qila mohon Mi, tinggalkan Qila sendiri please" lirih Aqila.

"Baiklah sayang, tapi Mami mohon kamu jangan berbuat macam-macam ya sayang, Mami khawatir sama kamu sayang"

Merasa tak ada jawaban dari Aqila, Alfina-Maminya segera pergi dari depan kamar Aqila.

"Jangan buat Mami khawatir sayang" batin Alfina-Maminya.

Sedangkan di dalam kamar, Aqila merasa lelah karena terlalu banyak menangis hingga membuat kepalanya pusing.

Akhirnya Aqila memutuskan untuk segera tidur untuk mengurangi rasa sakit di kepalanya.

∆∆∆

Tepat pukul 04:55, Aqila terbangun dari tidurnya. Ia pun segera beranjak ke kamar mandi.

Setelah 10 menit di kamar mandi, Aqila pun segera keluar dari kamar mandi dengan sudah berseragam sekolah lengkap.

Ia pun memoles wajahnya dengan sedikit bedak baby dan juga memoles bibirnya dengan sedikit liptint agar tak terlihat pucat.

"Perfect" gumam Aqila di depan cermin seraya tersenyum lebar.

Setelah itu, ia pun segera memakai sepatu dan mengambil tas nya yang berada di atas queen sizenya.

Lalu Aqila pun segera keluar kamar dengan mengendap-endap karena takut ketahuan oleh anggota keluarga nya.

Ia menuruni anak tangga secara perlahan, sesampainya di meja makan, ia menaruh secarik note di atas meja makan tersebut.

Lalu melanjutkan melangkah kan kakinya dengan tanpa suara menuju pintu depan.

Sesampainya di pintu depan Aqila pun menghembuskan nafas nya lega. "Huh, akhirnya" gumam Aqila.

Ia pun segera melirik jam tangan yang melingkar di tangan mungilnya itu. Jam menunjukkan sudah pukul 05:45.

"Mumpung masih pagi, lebih baik aku berangkat sekarang aja. Emm berangkat pake apa ya? Sepeda, Ya sepeda aku akan berangkat menggunakan sepeda itung-itung olahraga deh hhe" gumam Aqila sambil meneruskan langkahnya menuju garasi untuk mengambil sepedanya.

POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang