Chapter 50

15.9K 1K 225
                                    

Hembusan angin malam berhasil menerpa wajah cantik seorang gadis yang tak lain adalah, Anaya.

Anaya mendongakkan kepalanya untuk melihat bintang-bintang yang menerangi langit malam. Seraya menulis sesuatu di buku diary pemberian Zayn.

PENDAM

Terkadang tak semua cerita kita perlu luahkan kepada orang lain. Ada masanya pendam jauh lebih baik.
Sebab tak semua orang akan faham keadaan dirimu. Bahkan mungkin ada yang akan menjatuhkan lagi kekuatan dirimu.
Mungkin dari riak wajah dirimu seorang yang bahagia, selalu mengukir senyuman di wajah. Tapi orang tak pernah tahu betapa sukarnya kamu untuk bangkit.
Kita tak perlu tunjuk kesedihan kita untuk orang prihatin pada kita, sebab jika benar seseorang itu faham kita meskipun kita ukir senyuman dia tetap tahu sebaliknya terkumpul deraian air mata.

~Anaya Angelina Anderson~

Tiba-tiba seseorang menepuk pelan bahu Anaya, hingga membuat sang empu terlonjak kaget.

"Ayah ngagetin Naya aja," kata Anaya sambil menutup buku diary nya.

David pun terkekeh. "Anak ayah lagi ngapain sih disini?," tanya David.

"Naya cuma cari angin aja yah," jawab Anaya.

"Angin malam gak baik buat kesehatan kamu sayang. Sekarang kita masuk ya, Ayah takut kamu masuk angin," kata David. Anaya pun mengangguk.

"Sayang, kamu baik-baik aja kan?," tanya David tiba-tiba.

Naya pun mengerutkan kening nya. Mengapa secara tiba-tiba David-Ayah nya, bertanya seperti itu?. Pikir Anaya.

"Naya baik-baik aja kok yah," jawab Anaya seadanya.

"Ayah perhatikan, dari kemarin kamu kayak gak ada semangat. Sebenarnya Naya kenapa?," tanya David yang masih penasaran.

"Naya lagi pusing yah, soalnya banyak tugas," balas Anaya yang meyakinkan David.

"Apa benar begitu?," tanya David.

Anaya mengangguk. "Bener yah," jawab Anaya.

"Yaudah sekarang Naya istirahat ya, tidur jangan begadang," kata David sambil mengacak-acak pelan rambut Anaya.

"Iya ayah," kata Anaya.

"Ayah keluar dulu ya, selamat malam Little Girl nya ayah," kata David sambil menutup pintu kamar Anaya.

"Malam juga superhero nya Naya," balas Anaya sambil membaringkan dirinya di ranjang kesayangannya.

* * *

"Little Girl, wake up," ujar Laras seraya menepuk-nepuk pelan pipi Anaya.

"5 menit lagi Bun," serak Anaya seraya mengganti posisi tidurnya.

"Gada lima menitan, sekarang Naya cepat bangun terus siap-siap. Bunda udah siapin semuanya," kata Laras.

Anaya pun mengubah posisinya menjadi duduk. "Emangnya mau kemana Bun?," tanya Anaya sambil mengucek matanya.

"Jangan di kucek sayang, nanti mata kamu merah. Mending sekarang Naya cepat mandi, nanti Bunda yang akan dandanin kamu. Karena hari ini adalah hari ulang tahun perusahaannya Ayah," kata Laras.

"Kok Bunda gak kasih tahu Naya sebelumnya sih?," tanya Anaya cemberut.

"Hehe maaf ya sayang, Bunda lupa," kekeh Laras.

POSSESSIVE FAMILY & BROTHER'S (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang